Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ekonom Prabowo: Kombinasi SDA jadi kunci percepat transisi energi 

Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Presiden Bidang Perekonomian Bambang Brodjonegoro mengatakan penggabungan dan pemaksimalan sumber daya alam (SDA) Indonesia menjadi kunci transisi menuju energi terbarukan (REE).

Berbeda dengan negara lain, di Indonesia, untuk melakukan transisi energi secara cepat, pemerintah harus memaksimalkan dan mengintegrasikan sumber daya yang tersedia seperti panas bumi, biomassa, dan air.

“Inilah cara kita menjalani transisi energi dan jangan lupa kita harus menyertakan teknologi,” kata Bambang saat memberikan pidato pada konferensi Dialog Transisi Energi Indonesia (IETD) 2024 di Jakarta, Senin.

Bambang mencontohkan, berbeda dengan negara-negara Eropa, jika ingin beralih ke energi terbarukan, mereka hanya perlu memaksimalkan tenaga angin sebagai sumber energi utama. Namun di Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan satu jenis energi saja, sehingga harus memaksimalkan penggunaan energi yang banyak.

“Kita punya energi panas bumi, tapi tahukah Anda energi panas bumi itu mahal dan sulit dari segi investasi dan pemeliharaan kapasitasnya. Lalu hampir tidak ada pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia, panel surya dengan kelembapan dan awan tidak sekuat misalnya di Tengah. Timur. “Kemudian kita juga punya biomassa di seluruh negeri, tapi tahukah Anda kapasitasnya akan terbatas,” ujarnya.

Selain itu, penerapan integrasi teknologi dalam perekonomian juga berperan penting dalam transisi ke EBT. Penerapan teknologi tidak hanya meningkatkan efisiensi, namun juga membuka peluang baru dalam ekonomi digital yang berkembang pesat.

Bambang juga berbagi wawasan mengenai tantangan perekonomian global dan strategi mengatasi Middle Income Trap (MIT) yang dihadapi Indonesia.

Menurut Brodjonegoro, ada dua poin penting yang sangat relevan dengan situasi perekonomian dunia saat ini dan berdampak langsung bagi Indonesia. Pertama, pertumbuhan ekonomi global telah melambat secara signifikan, sehingga target pertumbuhan Indonesia sebesar 8 persen mungkin sulit dicapai.

Ia menambahkan, situasi tersebut akan berdampak tidak hanya pada tahun ini tetapi juga pada tahun-tahun mendatang.

Kedua, akibat terbitnya laporan terbaru Bank Dunia, Laporan Pembangunan Bank Dunia 2024 menyebutkan bahwa negara-negara, termasuk Indonesia, kini semakin sulit keluar dari jebakan pendapatan menengah.

Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi ke dalam perekonomian untuk mengatasi kendala ini.

“Hal ini juga sejalan dengan gagasan transisi energi, sehingga ketika kita berbicara tentang transisi energi, kita tidak hanya akan terlalu fokus pada masalah energi atau bagaimana melakukan transisi yang mulus, tetapi juga pada masa emas dalam hidup saya ini. .” Menurut saya, transisi energi ini merupakan masa emas kan, “Kita perlu memperkenalkan teknologi terkini dalam proses transisi energi kita,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *