Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan pendidikan sekolah gratis bukan untuk orang kaya.
“Tahun 2025 kita coba sekolah swasta gratis. Perlu diingat ini bukan untuk orang kaya, tapi untuk anak-anak yang memang tidak mampu,” kata Ima saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis. .
Ima menjelaskan, program pendidikan khusus di sekolah diciptakan karena banyak siswa yang tidak bisa masuk sekolah negeri karena keterbatasan geografis dan usia. Mereka bersekolah di sekolah swasta yang berbayar dan tidak menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Akibatnya, banyak siswa miskin yang bersekolah di sekolah swasta tidak mampu membayar biaya sekolah, sehingga sebagian dari mereka menyerah atau dicabut ijazahnya karena terlilit utang.
“Hal-hal seperti itu perlu kita ubah. Dan banyak juga penerima KJP yang tidak tepat sasaran, termasuk menggunakan KJP untuk bersekolah atau semacamnya.” Jadi kita perlu melihat kembali mengapa kita ingin berkomentar. sekolah gratis dulu,” tambahnya.
Ima mengatakan, program pendidikan gratis untuk sekolah swasta sudah dikaji sejak dua tahun terakhir. Rencananya pembelajaran ini akan dimulai pada tahun ajaran baru Juli 2025.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sekolah swasta fokus pada sekolah di kawasan padat penduduk yang penduduknya rentan secara ekonomi.
“Dan tidak ada orang kaya yang bersekolah, itu yang penting. Kedua, akan ada derajat (tingkatan). “Misalnya kelas 2, 3, hingga 5. Tapi kenyataannya sekolah harus menjamin, meski anak tidak bebas, dia harus mendapat pendidikan yang layak,” kata Ima.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai pemanfaatan dan kebijakan pendidikan gratis bagi sekolah swasta.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan melengkapi payung hukumnya terlebih dahulu yaitu amandemen Permenkam 8 Tahun 2006, sebelum membuat peraturan turunannya. Selain itu, Disdik perlu menjangkau sekolah dan pihak pengelola sekolah swasta serta masyarakat luas mengenai proyek ini.
Leave a Reply