Beijing (ANTARA) – Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan bahwa Tiongkok mendorong kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Tiongkok dan Uni Eropa (UE) untuk kepentingan bersama dan mencapai hasil yang bermanfaat di industri otomotif.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, dalam jumpa pers Kamis (31/10), menjawab pertanyaan seputar rencana ekspansi bisnis dan investasi perusahaan mobil China di Eropa pasca keputusan UE. diberikan untuk memperkenalkan tarif listrik tambahan. kendaraan (EV) buatan China.
“Tiongkok selalu menganut keterbukaan dan kerja sama, mengupayakan persaingan penuh dan kepemimpinan pasar, serta telah bekerja sama dengan negara-negara terkait di industri kendaraan listrik dalam berbagai cara, termasuk perdagangan, investasi, dan kerja sama teknologi, sehingga sejalan dengan stabilitas industri. rantai dan perlindungan rantai serta pasokan sektor otomotif global,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Tiongkok berkomitmen terhadap transisi yang ramah lingkungan dan rendah karbon, serta upaya bersama untuk memerangi perubahan iklim.
Mulai Rabu (30/10), kenaikan tarif UE akan berlaku selama lima tahun. Keputusan Uni Eropa untuk mengenakan bea akhir penyeimbang pada mobil listrik buatan Tiongkok menimbulkan kehebohan.
Tiongkok menyebut tarif balasan tersebut “tidak adil, tidak rasional, dan bias.”
Pada hari Kamis, ia menegaskan kembali posisi Tiongkok terhadap keputusan UE.
Dia mengatakan penerapan tarif final tidak sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan tarif tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah utama industri Tiongkok dan Eropa.
Ia juga mengatakan bahwa Tiongkok tidak menerima dan tidak menerima keputusan tersebut.
Leave a Reply