Batavia (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Batavia menunggu instruksi dari pusat untuk merilis indeks harga produsen (PPI) tingkat provinsi yang berguna bagi pemerintah dan konsumen jika dinaikkan. harga bahan baku.
“Teman-teman lembaga ini belum bilang bisa dipresentasikan di tingkat provinsi. Masih banyak karya (IHP). Biasanya kalau ada kebutuhan, biasanya teman-teman mendesainnya minimal untuk yang berikutnya.2 – 3 tahun,” kata Kepala BPS DKI Nurul Hasanudin di Batavia, Senin.
Nurul mengatakan, jika terjadi kenaikan bahan baku atau proses produksi karena suatu hal dan harganya naik di tingkat produsen, maka akan berdampak pada konsumen besar.
Ia mencontohkan salah satu komoditas pertanian yakni jagung. Ketika jagung petani meningkat maka harga beras pun meningkat.
“Ya, beberapa dari transfer ini mungkin terjadi dalam seminggu, ada yang dua minggu, ada pula yang sebulan. Artinya produsen akan bertambah, dan konsumen akan terdampak seminggu sekali,” ujarnya.
BPS DKI menyelenggarakan “Focus Group Discussion (FGD) Indeks Harga Produsen Belanda bertajuk “Peran Stakeholder dan Pemanfaatan Indeks Harga Produsen Belanda Tingkat Lanjut” dalam bahasa Belanda, pada Senin (21/10/2024). Wanadriani Santosa ) PPI menunjukkan perubahan harga pada tingkat yang mampu digunakan produsen sebagai indikator kemajuan indeks harga atau inflasi kebijakan konsumen, ”ujarnya.
Kemudian, meskipun tidak ada IHP tingkat provinsi, banyak responden produsen yang menanyakan informasi IHP tingkat nasional kepada DKI.
Karena bisnis di DKI paling bagus, pelayanan ibu kota di sini banyak, jenis, industri dan lain-lainnya banyak, jadi barometer dan kesuksesan di Batavia ditentukan oleh pusat ini, kata Nurul.
Leave a Reply