Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

TikTok hadirkan sejumlah fitur untuk bantu pengguna hindari hoaks

JAKARTA (ANTARA) – Platform TikTok menghadirkan banyak fitur untuk membantu penggunanya terhindar dari hoaks (berita atau informasi palsu) dan mengajak semua pihak untuk bekerja sama menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman.

“TikTok terus berupaya memberikan ruang berekspresi yang aman dan nyaman bagi komunitas kami,” kata Angini Setiawan, Direktur Komunikasi TikTok Indonesia, saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.

“Namun mengatasi potensi risiko yang semakin meningkat setiap harinya merupakan tugas besar yang memerlukan kerja sama banyak pihak.”

Oleh karena itu, TikTok memiliki banyak fitur keamanan dan sumber daya yang tersedia di dalam aplikasi. Fitur dan sumber daya ini disediakan untuk melindungi pengguna dan masyarakat Indonesia dari kemungkinan misinformasi, serta untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyaring informasi dari konten yang diunggah pengguna ke platform.

Terdapat pelabelan profil tokoh masyarakat (selebriti, tim olahraga, merek) dengan tanda centang “terverifikasi” untuk mengonfirmasi keabsahan akun tersebut. Centang tidak dapat dibeli dan harus melalui proses verifikasi oleh tim TikTok.

TikTok secara otomatis memberi label pada konten yang dihasilkan AI sehingga pengguna memahami bahwa konten yang mereka lihat adalah buatan mesin.

Selain itu, ada label peringatan di bagian atas untuk mengidentifikasi video yang belum diverifikasi. Misalnya, selama masa pemilu Indonesia pada 28 November 2023 hingga 15 Februari 2024, 9,5 juta video memiliki label peringatan untuk memberi tahu pengguna bahwa keaslian konten yang mereka tonton belum terkonfirmasi.

Ada juga fitur ‘Tidak Ada Minat’ yang memungkinkan pengguna memberi sinyal pada sistem rekomendasi TikTok untuk tidak merekomendasikan konten tersebut di halaman ‘Untuk Anda’. Pengguna juga dapat menggunakan fitur ini jika ingin menghindari konten yang tidak logis atau fiktif.

Lalu, jika pengguna menemukan konten palsu atau diduga melanggar pedoman komunitas, ada fitur “laporkan”. Pengguna dapat melaporkan pelanggaran langsung ke TikTok dengan mengetuk tombol “Laporkan”, sehingga setiap konten, komentar, atau sesi streaming langsung yang dilaporkan akan ditinjau lebih lanjut oleh tim moderasi TikTok.

Terakhir, terdapat halaman sumber daya khusus yang dibagikan kepada para ahli dan organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia untuk membantu pengguna mengakses informasi yang andal dan berwibawa. Misalnya, Panduan Pilkada TikTok 2024 menyediakan halaman khusus di pusat atau aplikasi yang memberikan informasi terpercaya dan berwibawa terkait proses pelaksanaan Pilkada 2024.

Untuk memastikan keamanan platform dan pengguna, TikTok terus berkolaborasi dengan dewan penasihat keselamatan, peneliti, organisasi komunitas, dan pakar literasi media untuk memperkuat kebijakan TikTok dengan memahami tren dan permasalahan yang ada.

TikTok secara berkala menerbitkan laporan, termasuk Laporan Penerapan Pedoman Komunitas, untuk memberikan transparansi tentang cara kami mengoperasikan platform dan melindungi dari potensi bahaya.

Selain itu, TikTok juga mengadakan serangkaian lokakarya untuk mendidik komunitas dan pemangku kepentingan tentang kebijakan, fitur keselamatan, dan cara memerangi misinformasi.

“Melalui diskusi dengan mitra, kami berharap semakin banyak pihak yang termotivasi untuk bekerja sama mencari solusi terbaik untuk membendung penyebaran disinformasi,” tutup Anzini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *