Jakarta (Antara) – Nilai tukar rupiah (kurs) melemah pada Selasa menjelang rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal III 2024.
Pada awal perdagangan Selasa, rupee turun 31 poin atau 0,20 persen menjadi Rp 15.784 per dolar dari sebelumnya Rp 15.753.
“Hari ini Badan Pusat Statistik akan mengumumkan PDB triwulan III tahun 2024. “Kami memperkirakan pertumbuhan PDB akan sedikit melambat menjadi 5,02 persen pada kuartal ketiga tahun 2024 dari 5,05 persen pada kuartal kedua tahun 2024,” kata Kepala Ekonom Banco Permata Josua Pardede saat dihubungi ANTARA di Jakarta. Selasa.
Pertumbuhan PDB diperkirakan sedikit melambat pada kuartal ketiga tahun 2024, terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan investasi.
Sementara itu, Surat Utang Negara (SBN) pada Senin diperdagangkan sideways meski rupee melemah. Hari ini, pemerintah akan menggelar lelang obligasi seri SBSN dengan target indikatif Rp 9 triliun. Seri yang akan dilelang pada lelang ini adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS032, PBS030, PBS004, PBS039 dan PBS038.
Secara eksternal, pergerakan nilai tukar rupee mempengaruhi sentimen politik terkait pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Investor saat ini menunggu hasil pemilu AS dan pengumuman pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) November 2024 untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter dan fiskal AS ke depan.
Pada perdagangan hari ini, Joshua memperkirakan nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp 15.700 hingga Rp 15.800.
Leave a Reply