Beirut (ANTARA) – Lebanon pada Sabtu (21/11) menyatakan akan mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB terkait penculikan warga negaranya oleh Israel.
Seorang warga Lebanon diculik pada Jumat (1/11) dalam serangan angkatan laut Israel di Batroun, sekitar 30 kilometer utara Beirut.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan korban yang diculik adalah seorang kapten kapal, namun membantah bahwa dia adalah seorang komandan Hizbullah.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan perdana menteri telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Abdullah Bouhabib untuk mengajukan pengaduan ke PBB mengenai insiden tersebut.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Mikati menghubungi komandan militer Joseph Aoun untuk mendapatkan laporan terkini mengenai penyelidikan kasus tersebut.
Mikati juga menghubungi Komando Misi Penjaga Perdamaian (UNIFIL), yang menegaskan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan dan kerja sama yang diperlukan dengan tentara dalam hal ini, tambahnya.
Mikati menekankan pentingnya “mempercepat penyelidikan untuk memperjelas situasi kasus ini dan menempatkan segala sesuatunya pada tempatnya.”
Israel telah meningkatkan kampanye udaranya di Lebanon sejak akhir September di tengah tuduhan serangan terhadap Hizbullah, sebuah eskalasi konflik lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya invasi brutal Israel di Jalur Gaza.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, hampir 2.900 orang telah tewas dan lebih dari 13.000 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober lalu.
Tentara Israel meningkatkan konflik dengan melancarkan serangan brutal serupa di Lebanon selatan pada tanggal 1 Oktober.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply