Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria meminta para pembuat konten menyampaikan pesan-pesan positif dan etis melalui karyanya.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan literasi digital para produsen konten agar tidak hanya produktif dalam produksi konten, tetapi juga dapat menghasilkan konten yang baik untuk masyarakat.
“Kami melihat pentingnya literasi digital bagi para pembuat konten untuk lebih produktif sekaligus menyampaikan pesan yang aman dan beretika kepada masyarakat,” ujarnya di Jakarta.
Ia mengatakan kemajuan teknologi memungkinkan setiap orang menjadi pembuat konten dan mempublikasikan konten di platform digital.
Ia mengatakan, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil pun bisa melakukan siaran langsung dan membuat konten yang menarik banyak penonton.
Menurutnya, jumlah penonton konten yang dibuat oleh kreator di platform media sosial bisa jauh melebihi jumlah penonton saluran televisi yang menggunakan lebih banyak sumber daya untuk membuat acara.
“Stasiun TV lokal yang memiliki sekitar 30 atau 40 karyawan mungkin tidak bisa mendapatkan penonton seperti itu,” ujarnya.
“Jadi yang menggunakan platform itu hanya satu orang. Katakanlah TikTok yang saat ini sedang populer sekali. Dan bisa mendapatkan audiens yang banyak,” jelasnya.
Selain banyak peluang, memfasilitasi pembuatan dan distribusi konten di ruang digital juga menimbulkan tantangan, seperti berbagi konten yang berdampak negatif terhadap masyarakat.
Oleh karena itu, menurut Nezar, pembuat konten harus memiliki literasi digital yang cukup untuk memahami aturan dan etika dalam membuat dan menyajikan konten di platform digital.
“Kami menghargai kreativitas para pencipta, orang-orang yang mencoba menggunakan platform digital ini untuk berkreasi,” ujarnya.
“Tetapi tentu ada hal yang sangat rentan, terutama cara konten menyebar ke masyarakat luas, dan ada hal yang buruk. Makanya kami melihat pentingnya literasi digital,” kata Nezar Patria. .
Leave a Reply