Jakarta (ANTARA) – Klub sepak bola Prancis Bordeaux akan berlaga di divisi dua liga amatir (Nasional 2) setelah pengadilan niaga resmi menyatakan pailit pada pekan ini.
Pada awalnya Bordeaux hanya terdegradasi ke Liga Nasional 1 (liga amatir pertama). Serikat pekerja menerima keputusan tersebut dan kemudian mencabut kasus tersebut. Namun, pada Kamis (8 Januari), pengawas keuangan Prancis DNCG menaikkan denda Bordeaux karena terdegradasi ke liga yang lebih mewah.
DNCG menilai pengurangan kompetisi mengacu pada aturan Federasi Prancis (LFP) yang menyatakan bahwa klub-klub yang berada di bawah kendali keuangan harus “diturunkan ke kategori di bawah kategori yang akan digunakan untuk lolos ke musim depan”. seperti yang dilansir dari laporan tersebut. AFP pada hari Jumat.
Liga amatir kedua diikuti oleh 48 tim, namun hanya tiga tim yang ditempatkan di grup pertama liga amatir. Hal ini akan mempersulit Bordeaux untuk menaiki tangga di tengah gejolak keuangan yang mereka hadapi.
Klub yang bermarkas di Matmut Atlantique, barat daya Prancis, bisa mengajukan banding ke DNCG, namun berisiko mendapat sanksi yang lebih serius jika banding ditolak.
Opsi terakhir yang bisa diambil klub adalah mengajukan kasus kebangkrutan ke Komite Olimpiade Prancis (CNOSF).
Pada akhir Juli lalu, enam kali juara Liga 1 yang terakhir juara pada 2009 itu mengajukan pailit.
“Klub telah mengajukan keluhan ke pengadilan komersial Bordeaux untuk memulai perbaikan yang diperlukan,” menurut kantor berita AFP.
“Klub terpaksa membatalkan niatnya untuk mempertahankan status profesionalnya karena menghadapi risiko ‘sanksi lain’ jika mengajukan rencana restorasi yang tidak mencerminkan situasi keuangannya di masa depan,” kata mereka.
Sebelum bangkrut, kelompok yang didirikan pada tahun 1881 dengan nama “Girondins” membutuhkan dana sebesar 40-60 juta euro untuk menyeimbangkan pembukuan keuangan.
Pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG), tertarik untuk mengambil alih Bordeaux, namun investor Amerika mundur.
Masalah keuangan Bordeaux membuat klub tersebut terdegradasi ke Ligue 2 pada tahun 2022, hanya 12 tahun setelah mencapai semifinal Liga Champions.
Sebelum Paris Saint-Germain menguasai Liga Prancis, Bordeaux adalah salah satu klub papan atas di Ligue 1.
Les Girondins diperkuat oleh pemain-pemain ternama dunia seperti Zinedine Zidane, Bixente Lizarazu, Christophe Dugarry, dan gelandang Real Madrid Aurelien Tchouameni.
“Saya merasa sakit seperti semua orang yang mencintai klub ini,” kata pemenang Piala Dunia 1998 Bixente Lizarazu.
Sayangnya apa yang terjadi adalah akibat dari buruknya sepakbola dan manajemen keuangan selama bertahun-tahun, tambahnya.
Salah satu akibat dari keruntuhan tim adalah penutupan sekolah pelatihan sepak bola dan pembatalan kontrak para pemain profesional.
Leave a Reply