Samarinda (Antara) – Festival Budaya Kalimantan yang digelar di Samarinda pada Sabtu (2/11) menampilkan kegiatan membatik dengan menampilkan karya batik tulis tradisional berbahan dasar lilin organik.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik yang turut hadir dalam acara tersebut menilai festival tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap pengembangan UMKM di Kaltim, baik kerajinan tangan maupun pangan.
Akmal Malik mengatakan, “Potensi UMKM kita sangat bagus, sekitar 54.000. Kunci UMKM itu event-event. Sehingga produknya lebih dikenal masyarakat, termasuk hasil karya batik pada umumnya yang dapur-dapurnya. Menggunakan bahan-bahannya,” kata Akmal Malik. Akmal Malik.
Ia juga meminta pemerintah daerah Tier II dan berbagai pihak untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan yang mungkin melibatkan MSMV.
Akmal Malik juga berharap, setiap acara yang diadakan dapat dijadikan wadah untuk mempromosikan produk UMKM.
“Jadi kalau masing-masing SKPD mengadakan rapat penghubung untuk mengundang delegasi dari berbagai daerah dan siapa yang akan memenuhi kebutuhan tersebut, itu adalah UMKM kita,” imbuhnya.
Akmal Malik berharap dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kaltim, para UMKM dapat memanfaatkan peluang ini untuk memasarkan produknya, termasuk menarik wisatawan yang berkunjung ke IKN Nusantara untuk berbelanja di Samarinda.
“Sekarang jujur keinginan masyarakat Indonesia untuk datang ke Kaltim sangat tinggi karena setelah acara ini mereka datang ke IKN. Ini peluang studi kita,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Digital UMKM Samarinda, Armid Susanti yang meluncurkan festival tersebut menjelaskan, Borneo Culture Festival kali ini fokus pada pengajaran membatik dengan menggunakan lilin organik.
“Festival ini merupakan kegiatan rutin setiap bulannya. Biasanya di hotel kita bekerjasama dengan Kemenag dalam Program Sertifikasi Halal UMKM. Kita manfaatkan Kemendikbud untuk menunjuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK. sekolah untuk pelatihan,” jelas Armad Susanti.
Irmade Susanti menambahkan, tujuan kegiatan membatik ini adalah untuk mendidik siswa agar belajar membatik sedini mungkin.
Selain pameran batik, festival ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain seperti workshop resin, lomba warna, pembuatan konten, dan public speaking.
Ratusan orang mengikuti kegiatan membatik ini, diantaranya siswa-siswi SDN 001 Sungai Kunjang, SMKN 15 Sungai Kunjang, SMKN 12 dan SMKN 20 Samarinda.
Kedepannya Rumah Digital UMKM Samarinda akan terus menyelenggarakan acara serupa dengan tema berbeda.
Leave a Reply