JEPARA, JAWA TENGAH (ANTARA) – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 (PLTU) milik PT Bhumi Jati Power (BJP) atau Unit 5 dan Unit 6 menggunakan teknologi pembakaran batu bara superkritis (USC) sebagai upaya pengurangan operasionalnya. Emisi karbon
Manajer Power Boy Bhumi Jati di Gemino Kalauserang di Jepara, Jawa Tengah mengatakan pada hari Kamis, “Penggunaan teknologi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengelola lingkungan dengan lebih baik dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Ia mengatakan PLTU Jawa 4 atau Tanjung Jati B unit 5 dan 6 akan beroperasi komersial mulai September 2022 (Commercial Operation Date/COD).
Son mengatakan, pasca kegiatan usaha tersebut, pihaknya harus mengelolanya secara berkelanjutan
Beliau mengatakan: “COD merupakan suatu hal yang penting, karena ketika proyek pengembangan selesai dan kita memasuki tahap COD, maka ini benar-benar merupakan awal dari aktivitas berkelanjutan kami hingga 25 tahun.”
Berbeda dengan pembangkit listrik lainnya, BJP menggunakan teknologi supercritical coal shooting (USC) yang merupakan salah satu teknologi terbaik di bidang pembangkit listrik tenaga batubara, lanjutnya.
Dia mengatakan: Teknologi USC menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam siklus termal uap dan dengan demikian mengurangi konsumsi batubara dibandingkan dengan teknologi lainnya.
“Oleh karena itu, ada rasa betapa pentingnya kita mengedepankan aspek keberlanjutan dalam 25 tahun ini,” jelasnya.
Manajer Bhumi Jati Power Boy Jimino Kalausrang memberikan keterangan kepada awak media saat berkunjung ke lokasi Media Gathering United Tractor Group Ahemce di Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Rabu 23/10/2024. ANTARA/Harianto
Ia mencontohkan beberapa keunggulan teknologi USC, pertama efisiensi tinggi. USC mampu meningkatkan efisiensi pembangkit listrik secara signifikan, memungkinkan pembangkit tersebut menghasilkan lebih banyak listrik dengan jumlah bahan bakar yang sama.
Kedua, mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan teknologi USC, hal ini membantu mengurangi dampak lingkungan dari pembangkit listrik tenaga batu bara.
Ketiga, USC menggunakan uap pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga memungkinkan pengoperasian yang lebih efisien dan mengurangi limbah panas.
“Dengan teknologi USC, emisi CO2 total dan spesifik (ton CO2 per tahun dan ton CO2/kWh) dapat dikurangi secara signifikan,” jelasnya.
PT Bhumi Jati Power (BJP) Sumitomo Corporation, The Kansai Electric Power Co., Inc. dan PT United Tractors Tbk melalui anak usahanya PT Unitra Persada Energia (UPE) yang dimiliki oleh tiga perusahaan. telah ditetapkan
BJP memiliki 5 dan 6 unit PLTU berkapasitas 2×1.000 MW di Kompleks PLTU Tanjung Jati B, Jepara, Provinsi Jawa Tengah.
PLTU Unit 5 dan 6 dikembangkan sebagai bagian dari Proyek Pembangunan Kompleks PLTU Tanjung Jati B.
Penerapan praktik bisnis BJP berpedoman pada visi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi terkemuka dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial Indonesia dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan praktik terbaik.
“BJP berkomitmen untuk mengoperasikan pembangkit listrik yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Pada 21 Desember 2015, BJP dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani perjanjian jual beli listrik (PA) jangka panjang.
Sesuai ketentuan PPA, pembangunan dan pengoperasian PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 akan mengikuti skema Build, Own, Operate and Transfer (BOOT).
Artinya BJP akan membangun, memiliki dan mengoperasikan PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6, dan listrik yang dihasilkan pada tahap operasi komersial akan dijual ke PLN selama 25 tahun, kata Bo.
Leave a Reply