Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ekonom sebut pelaku pasar hati-hati cermati Pilpres AS

Jakarta (ANTARA) – Ekonom dan pakar pasar modal Hans Kwee mengatakan pelaku pasar cenderung berhati-hati saat menyaksikan pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (05/11) waktu setempat. Responden survei nasional yang dilakukan oleh Emerson College Polling menemukan bahwa dukungan terhadap Donald Trump dan Kamala Harris menunjukkan hasil serupa, masing-masing memperoleh 49 persen suara. “Untuk Pilpres AS, pasar berhati-hati karena jajak pendapat menunjukkan perolehan suara (Donald) Trump dan (Kamala) Harris berimbang,” kata Hans saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin. Hans mengatakan jika Donald Trump memenangkan pemilihan, hal itu bisa berdampak positif pada perekonomian Amerika dan pasar saham. Namun menurutnya, kemenangan tersebut menjadi bencana bagi pasar global, khususnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. “Kemenangan Trump akan berdampak positif bagi perekonomian AS dan pasar saham, namun menjadi bencana bagi dunia dan emerging market, termasuk Indonesia. Namun sifat penurunan pasar ini bersifat jangka pendek,” kata Hans. Sementara dari sisi iklim dalam negeri, pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan berada di kisaran 5 persen year-on-year (y-o-y) pada kuartal ketiga tahun 2024. Untuk periode tiga bulan, pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5 persen. diperkirakan sekitar 1,60 persen quarter-on-quarter (qoq) pada kuartal III tahun 2024. Menurut dia, publikasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2024 tidak akan memberikan dampak negatif yang besar terhadap pasar saham Indonesia, yaitu disebut sebagai koreksi pasar saham saat ini akibat pemilihan presiden AS yang akan datang. “Hal ini tidak terlalu negatif bagi pasar Indonesia. Namun, pasar saham membaik seiring semakin dekatnya pemilu AS,” kata Hans. Dari luar negeri, akan ada pesta demokrasi berupa pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres) pada Selasa (05/11), serta pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 6-7. November, 2024 waktu AS. Sementara dari dalam negeri, pada Selasa (05/11), Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) triwulan III 2024. Baca juga: Medvedev: Hasil pemilu AS berpengaruh tidak berdampak pada Rusia Baca juga: Media : Jelang Pilpres, Banyak Warga AS Ingin Pindah ke Luar Negeri Baca juga: Negara-negara Utama AS Bentuk Strategi Akhir Kampanye Harris-Trump

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *