Jakarta (Antara) – AV Afiatin, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Sukofinfo mengatakan total aset perseroan mencapai Rp 4,9 triliun hingga September 2024.
“Pada tahun 2024, total aset PT Sucofindo mencapai Rp4,9 triliun sebelum diakuisisi pada September 2024. Pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh sektor mineral dan batubara,” kata Ivy di Jakarta, Rabu.
Perusahaan pelat merah ini menunjukkan pertumbuhan yang konstan dalam pengelolaan aset bisnis. Pada tahun 2023, perseroan akan meningkatkan total aset menjadi Rp 4,6 triliun melalui jasa pemeriksaan, pengawasan dan pengujian produk batubara, pemantauan dan analisis kualitas air limbah, termasuk air laut, serta verifikasi peralatan industri migas.
Evi mengatakan pendapatan mencapai Rp3,04 triliun dan laba bersih Rp401 miliar pada 2023, dibandingkan Rp2,9 triliun dan laba bersih Rp351 miliar pada 2022.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi jangka panjang perusahaan yang berfokus pada inovasi layanan yang memperkuat portofolio layanan ramah lingkungan di bidang-bidang utama seperti tata kelola pertambangan yang bertanggung jawab, digitalisasi, serta energi dan infrastruktur terbarukan.
Pada tahun 2019, PT Sucofindo melaporkan total aset sebesar Rp 3,6 triliun, yang dihasilkan dari perluasan bisnis jasa inspeksi, pengujian dan sertifikasi di berbagai sektor industri.
Pada tahun 2022, aset perseroan meningkat menjadi Rp4,2 triliun. Diversifikasi jasa di berbagai sektor seperti mineral dan batubara, minyak dan gas, hingga pembangkitan energi.
“Kami yakin dengan fokus pada inovasi dan kualitas layanan, PT Sucofindo akan terus mencatatkan pertumbuhan signifikan di tahun-tahun mendatang, sekaligus mendukung transformasi perekonomian melalui transformasi industri dan peningkatan daya saing produk dalam negeri,” ujarnya.
Leave a Reply