Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

OJK: Pendanaan jangka panjang industri perbankan tetap solid

Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan pendanaan jangka panjang bagi sektor perbankan akan ketat di masa depan.

“Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 222,64 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 129,50 persen, menunjukkan likuiditas jangka pendek dan pendanaan jangka panjang bagi sektor perbankan. Ke depan,” kata Dian dalam konferensi pers hasil pertemuan bulan Oktober di Jakarta.

Dian mengatakan ketahanan perbankan cukup kuat dalam memitigasi risiko di tengah ketidakpastian global. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi dan tumbuh sebesar 26,69 persen dibandingkan Agustus 2024.

Pada September 2024, pertumbuhan pinjaman perbankan terus tumbuh dua digit sebesar 10,85 persen year-on-year (YoY) hingga mencapai Rp7.579,25 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mengalami peningkatan terbesar sebesar 12,26 persen, disusul kredit konsumsi sebesar 10,88 persen, dan kredit modal kerja sebesar 10,01 persen.

Selain kepemilikan bank, bank-bank milik negara menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit sebesar 12,80 persen setiap tahunnya. Pada kelompok peminjam, pinjaman kepada usaha terkendali meningkat sebesar 15,43 persen, sedangkan pinjaman kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga meningkat sebesar 5,04 persen.

OJK meminta perbankan dan pelaku industri di lembaga keuangan, modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga keuangan lainnya (PVML) untuk memperluas akses pembiayaan bagi UKM dengan tetap fokus pada prinsip kehati-hatian, tata kelola, dan manajemen risiko. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume dan kualitas penyaluran kredit UKM melalui perluasan sumber daya keuangan dan pemanfaatan teknologi informasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *