Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) dan lembaga terkait lainnya mulai menghitung kebutuhan peternakan sapi perah di Pulau Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan investor Vietnam.
Menteri Pertanian Andi Amran Suleiman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, mengatakan inventarisasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan di Indonesia.
“Ada investor dari Vietnam untuk sapi perah. Kami fasilitasi dan kami ingin berinvestasi di Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan sejumlah peternakan sapi pada Kamis (25/7) di Hanoi, Vietnam terus menjajaki kerja sama dengan TH Group untuk meningkatkan produksi susu dan daging sapi.
Pada acara ini, Amran menobatkan TH Group sebagai perusahaan terdepan dalam meningkatkan produksi sapi dan susu di Indonesia melalui pengembangan industri peternakan, peternakan sapi, pakan berkualitas tinggi, sistem distribusi dan pengolahan, serta pemberdayaan peternak Indonesia yang disebut dengan TH Group. perusahaan utama yang akan membantu. .
Saat ditanya berapa jumlah sapi perah yang akan dikirim dari Vietnam ke Indonesia, Amran mengatakan hal itu bergantung pada lahan yang dibuat pemerintah Indonesia.
“Tergantung di mana Anda ingin mengajar. Mereka adalah perusahaan yang hebat,” ujarnya.
Salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang memiliki luas 12.000 hektare.
Kemarin kita di Kantor Pos, berita yang kita bawa kemarin tentang TH Group,” ujarnya.
Selain itu, Amran juga menargetkan lahan seluas 20.000 hingga 30.000 hektare di Sulawesi Selatan sebagai lahan peternakan lain yang bisa diminati investor.
“Di Kalimantan Tengah juga ada, mungkin sekitar 50.000 hektare,” ujarnya.
Leave a Reply