Gianyar, Bali (ANTARA) – BUMN PT Indonesia Tourism Development (ITDC) membuka keran investasi pengembangan lahan di wilayah pengelolaan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
“Kami membuka peluang investasi seluas-luasnya,” kata Direktur Utama ITDC Ari Raspati di Ubud, Kabupaten Gianyar Bali, Senin.
Investasi yang diraih salah satunya adalah kemitraan pengembangan lahan seluas 10.418 meter persegi yang terbagi menjadi dua bagian, yakni kavling RA dan C1.
Lot RA dulunya adalah restoran Jepang dan lot C1 adalah lahan kosong.
Pihaknya bekerja sama dengan salah satu investor, Paramita Bali Dewata, yang berencana mengembangkan kawasan tersebut menjadi kawasan hunian dan komersial.
Ari menjelaskan, jangka waktu kerja sama pengembangan kedua lahan tersebut adalah 30 tahun dan ada kemungkinan perpanjangan hingga 20 tahun.
Ia berharap perjanjian penggunaan lahan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah serta memperkaya pilihan penginapan dan fasilitas komersial di salah satu destinasi wisata di Bali bagian selatan tersebut.
“Tidak hanya menjadi destinasi wisata berkualitas yang lebih dinamis dan terintegrasi, tetapi juga mendukung pengembangan perekonomian lokal dan memberikan nilai tambah bagi pengunjung dan masyarakat,” imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya tidak membeberkan nilai kerja sama pemanfaatan lahan di kawasan wisata unggulan tersebut.
Selain kawasan Nusa Dua, pihaknya juga membuka peluang investasi di kawasan lain seperti Mandalika di NTB dan Gulu Mori di NTT.
Kawasan Nusa Dua memiliki total kurang lebih 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang lima dan villa mewah serta memiliki fasilitas ruang pertemuan yang mampu menampung kurang lebih 21.000 delegasi.
Sebagai hotel MICE yang mewah, Nusa Dua juga menawarkan wisata pantai, wisata bahari, wisata olah raga, atraksi seni dan budaya, wisata belanja dan kuliner.
Leave a Reply