JAKARTA (ANTARA) – Pengamat pariwisata Universitas Gajda Mada Azril Azahari mengatakan industri hiburan masyarakat harus berpedoman pada regulasi agar tidak berdampak negatif dan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Azril melalui pesan singkat kepada ANTARA, Senin, mengatakan, “Industri hiburan masyarakat harus dibina sedemikian rupa sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.”
Ketua Ikatan Sarjana Pariwisata Indonesia (ICPI) ini mengatakan, acara hiburan masyarakat seperti festival suara harus berpedoman pada regulasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Selain itu, kegiatan tersebut tidak boleh mengganggu ketertiban umum dan harus mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kerjasama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan THR-TRS Sebagai Venue Konser Internasional Baca Juga: Pengamat: Pajak Hiburan berdampak negatif 40%-75% terhadap perekonomian daerah Azril mengatakan tingkat kebisingan akhir-akhir ini berdampak negatif dan sulit dikendalikan. Tunjukkan bahwa hal ini merugikan ketentraman dan ketertiban umum. Padahal, kegiatan ini bisa disebut sebagai penerapan improvisasi pada gaya musik.
“Horeg Sound awalnya mungkin dianggap sebagai penerapan pengaruh gaya musik, karena berdampak negatif terhadap ketertiban umum,” ujarnya. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi agar penyelenggaraan hiburan masyarakat tidak dirugikan. .
Azril mengatakan, bunyi khoreg bukanlah tradisi masyarakat Indonesia dan biasa digunakan secara alami untuk mengiringi perayaan dan hiburan seperti acara.
Namun penggunaannya belakangan ini menjadi masalah karena sering menimbulkan suara-suara yang mengganggu kesehatan, seperti nada tinggi, tinitus. Oleh karena itu, kata dia, aturan tersebut harus ditegakkan agar tidak hanya memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat, tetapi juga tidak mengganggu kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang menikmatinya.
“Harus mampu meningkatkan kesehatan mental masyarakat sekaligus mencapai kualitas hidup yang lebih baik melalui sinergi dan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa,” ujarnya.
Guncangan tersebut mulai menjadi perbincangan masyarakat setelah muncul di hari pelantikan Presiden Prabowo Subianto. Puluhan pengeras suara yang dibawa truk mengeluarkan suara keras dan kerap menyebabkan benda dan bangunan di sekitarnya berguncang. Baca Juga: Film populer menjadi hiburan bagi semua kalangan. Baca Juga: Wagub Kalteng: FBIM 2023 akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah
Leave a Reply