Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Erik ten Hag: De Ligt jadi kunci bangkitnya MU di babak kedua

JAKARTA (ANTARA) – Manchester United mengalahkan Brentford 2-1 pada babak kedua setelah merasa “kesal” dengan gol kontroversial yang dicetak tim tamu, Eric Oen Haag.

United bangkit kembali dengan gol di babak kedua dari Alessandro Garnacho dan Rasmus Højlund untuk mengakhiri enam pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi.

Kemarahan Setan Merah muncul setelah tertinggal 0-1 di babak pertama berkat sepak pojok Ethan Pinnock. Insiden itu terjadi saat Matthijs de Ligt harus meninggalkan lapangan untuk menerima perawatan cedera kepala.

Ini ketiga kalinya De Ligt terpaksa meninggalkan lapangan karena mengalami pendarahan,” kata On Hag. “Itu adalah momen yang sangat menentukan karena Brentford sangat berbahaya dalam balapan mati, di mana kami kehilangan salah satu pemain terbaik di balapan tersebut. udara.” Menurut ESPN.

De Ligt, yang menerima perawatan atas luka-lukanya, diperintahkan untuk kembali meski mengalami pendarahan. Hal itu memicu penampilan kuat United, yang membuat asisten manajer Ruud van Nistelrooy mendapat kartu kuning karena bentrok dengan ofisial keempat Gavin Ward di ruang ganti pada babak kedua.

Pa Hag mengungkapkan persepsi ketidakadilan gol Brentford menjadi bahan bakar para pemainnya untuk tampil agresif di babak kedua. Striker Manchester United Rasmus Hojlund (kanan) merayakan gol ke gawang Alessandro Garnacho (kiri) dari pemain Brentford pada laga pekan kedelapan Liga Inggris di Stadion Old Trafford di Manchester, Sabtu (19/10/2024). (HO-Manchester United / www.manutd.com)

“Kami sangat marah di tengah malam,” kata On Hag. “Statistik menunjukkan bahwa kami bermain bagus musim ini, tidak bagus, tapi hari ini kami mencetak dua gol luar biasa.”

Kemenangan ini akan memberi Hague istirahat menjelang pertandingan berikutnya melawan tim asuhan Jose Mourinho di Liga Europa melawan Fenerbahce. United, yang turun ke peringkat 14 Liga Inggris saat jeda internasional, kini berada di papan tengah klasemen, hanya tertinggal tiga poin dari enam besar.

“Tekanannya selalu ada,” kata On Hag. “Kami harus memenangkan setiap pertandingan. Ketika kami tertinggal 1-0, kami melihat bagaimana kami mengubah keadaan dan menyadari bahwa ada ketidakadilan dan kami menggunakannya sebagai motivasi. “Saya sangat senang dengan penampilan tim hari ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *