Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) menyatakan tidak membatasi waktu operasinya untuk mengidentifikasi korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi pada hari Jumat 11 Januari 2024).
Kepala DVI Rodokpol Pusdokkes Polri, Kompol Ahmad Fauzi mengatakan, kondisi jenazah korban yang diterima sudah tidak bisa lagi diketahui secara kasat mata sehingga tes DNA menjadi pilihan utama.
“Tentu saja kami ingin uptime DVI cepat, namun tentu saja kami tidak bisa mengurangi akurasi,” kata Fauzi. Jadi yang kami lakukan adalah semampu kami, sehingga kami tidak tahu berapa lama,” konferensi pers di Jakarta, Sabtu.
Fauzi meminta keluarga korban bersabar karena tes DNA membutuhkan waktu lama untuk memeriksa sidik jari dan gigi.
Hingga saat ini, RS Polri telah mengumpulkan 23 sampel otopsi dari 11 kantong jenazah dan satu wadah berisi potongan jenazah.
Setelah itu, RS Polri juga mengambil 12 sampel DNA untuk perbandingan pra kematian dari 9 keluarga yang melaporkan korban hilang.
Polisi juga mengimbau keluarga, kerabat, dan teman korban yang masih ingin menambahkan informasi mengenai data orang hilang yang telah diberikan sebelumnya, untuk melapor ke badan visum DVI RS Polri.
Sabtu ini, tim otopsi DVI memantau perkembangan di TKP untuk memprediksi apakah jumlah korban yang memerlukan rawat inap akan bertambah.
Sementara itu, tim otopsi sedang melakukan pendalaman terhadap data otopsi keluarga korban yang pada Sabtu pagi telah menerima sampel “DNA langsung” yang dibawa keluarga korban.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso mengatakan, sejauh ini sudah 9 orang ditemukan tewas dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Leave a Reply