Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol membahas masalah penempatan pasukan Korea Utara di Rusia melalui telepon pada hari Selasa.
“Kami membahas keterlibatan pasukan militer Korea Utara dalam invasi Rusia ke Ukraina. Ini jelas menunjukkan bahwa lebih dari dua negara terlibat dalam perang ini,” tulis Zelensky di media sosial X.
Zelensky mengaku berbagi informasi intelijen dengan Jon tentang penempatan 3.000 tentara Korea Utara di dekat medan perang di Ukraina.
“Kami sepakat untuk memperkuat pertukaran intelijen dan pengetahuan, untuk memperkuat kontak di semua tingkatan, terutama di tingkat tertinggi, untuk mengembangkan strategi tindakan dan tindakan penanggulangan untuk menghadapi eskalasi ini,” kata Presiden Ukraina.
Disepakati juga bahwa Ukraina dan Korea Selatan akan saling mengirimkan delegasi untuk mengoordinasikan rencana aksi bersama.
Zelensky berterima kasih kepada Yoon atas dukungan berkelanjutan Korea Selatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta atas bantuan keuangan dan kemanusiaan yang telah diberikan dan dijanjikan oleh Seoul.
Ia juga meminta Korea Selatan untuk turut serta mendukung Deklarasi Vilnius tentang jaminan keamanan bilateral untuk mendukung Ukraina, yang disepakati oleh negara-negara G7 tahun lalu.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat setelah Seoul melaporkan pengerahan sekitar 3.000 tentara Korea Utara ke Rusia. Hal ini mendorong Korea Selatan untuk mempertimbangkan pengiriman pejabat ke Ukraina untuk memantau situasi.
Sementara itu, baik Korea Utara maupun Rusia tidak merilis informasi apa pun mengenai pengumuman Seoul.
Meski demikian, Kremlin menegaskan sebagai negara berdaulat berhak menjaga hubungan baik dengan Pyongyang.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply