Gresik (ANTARA) – Petrokimia Gresik, salah satu holding Pupuk Indonesia, mendukung program pipanisasi lahan pertanian Pulau Bawean dengan memberikan bantuan pupuk ke 12 desa di Kecamatan Tambak, Jawa Timur.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid menyatakan, pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK Phonska Plus dan pupuk Urea yang tidak disubsidi pada musim tanam atau Oktober 2024 hingga Maret 2025.
“Kami berharap melalui pipa ini para petani Pulau Bawean bisa segera menebus pupuk bersubsidi,” ujarnya di Gresik, Jawa Timur, Sabtu.
Jalur pipa lahan pertanian ini merupakan langkah kolaborasi TNI Angkatan Darat dan Pemerintah Kabupaten Gresik untuk memperlancar swasembada pangan.
Robby mengatakan, para petani di Kecamatan Tambak hanya bisa menanam padi setahun sekali sebelum adanya pipa, namun dengan adanya irigasi baru mereka bisa menanam padi dua atau tiga kali dalam setahun.
Robby juga berharap melalui pipa ini para petani di Pulau Bawean bisa membeli pupuk untuk meningkatkan produksinya.
Alokasi Urea subsidi untuk petani di Kecamatan Tambak pada tahun 2024 sebanyak 611 ton, sedangkan alokasi NPK sebanyak 382,5 ton.
Ia menjelaskan, penukaran pupuk bersubsidi kini lebih mudah karena petani yang terdaftar hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kios resmi.
Petani yang berhak menerima subsidi pupuk harus memenuhi kriteria yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024, yaitu harus menjadi anggota kelompok tani.
Selain itu, petani harus terdaftar di Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan menggarap lahan maksimal dua hektar.
Komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi pada sembilan komoditas, seperti beras, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
“Kami berharap para petani yang terdaftar di Bawean, khususnya di Kecamatan Tambak, dapat segera menebus alokasi pupuk bersubsidinya agar produktivitasnya lebih optimal,” kata Robby.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan pihaknya akan terus memperluas jaringan pipa untuk mengatasi tantangan pertanian.
“Jika pemerintah pusat mempunyai program untuk membuat sawah jutaan hektar, kami akan mendukungnya dengan program yang meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Leave a Reply