RAMALLAH, Palestina (Antara) – Pemukim ilegal Israel telah mencabut pohon zaitun berusia ratusan abad di desa Qariut, Tepi Barat utara, kata para petani dan aktivis Palestina, Rabu.
“Sekitar 2.000 dunam (dua kilometer persegi) kebun buah-buahan saat ini tidak memiliki pohon zaitun,” kata aktivis anti-pemukiman Bashar al-Kariyuti kepada Anadolu.
Para petani mengatakan mereka telah mendapat izin dari militer Israel untuk mengunjungi pertanian mereka di dekat pemukiman Eli.
“Paling banyak pohonnya ratusan,” imbuhnya.
Mohamed Badawi, seorang petani, menyebut pencabutan pohon zaitun berusia berabad-abad sebagai “bencana nyata”.
“Saya kehilangan 30 dari 100 pohon karena pemukim,” katanya.
“Selama bertahun-tahun, kami mendapat ancaman dan perlakuan brutal dari pemukim Israel,” lanjut Badawi.
Menurut data dari Palestina, pemukim ilegal Israel telah menyerang 16.663 warga Palestina beserta tanah dan properti mereka di Tepi Barat sejak Oktober tahun lalu.
Sementara itu, menurut kelompok anti-permukiman Israel, Peace, saat ini terdapat hampir setengah juta pemukim ilegal di 146 permukiman dan 224 wilayah pinggiran kota di Tepi Barat.
Tahun Sejak 7 Oktober 2023, ketegangan meningkat di Tepi Barat, yang mengalami serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang menyebabkan lebih dari 43.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas.
Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya 763 warga Palestina tewas dan hampir 6.300 lainnya terluka di wilayah pendudukan Israel.
Peningkatan ketegangan ini menyusul keputusan penting Mahkamah Internasional pada bulan Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina sebagai hal yang “ilegal” dan menyerukan evakuasi terhadap wilayah permukiman Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Anadolu
Leave a Reply