JAKARTA (Antara) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) mengevakuasi 40 warga negara Indonesia (WNI) melalui jalur darat di Lebanon di tengah meningkatnya konflik yang tampaknya mengancam keamanan.
“40 (WNI) ini harus dievakuasi melalui jalur darat karena cuaca semakin buruk, wilayah udara terbuka dan tertutup,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menlu Retno menjelaskan, evakuasi darat dimulai dari Beirut ke Damaskus, Suriah dan kemudian ke Amman, Yordania. WNI kemudian berangkat ke Jakarta melalui jalur udara dari Amman.
Lanjutnya, 40 WNI tersebut merupakan gelombang keempat dan kelima dalam proses evakuasi WNI. Rinciannya, 20 orang berangkat dari Beirut pada 2 Oktober, dan 20 orang lagi berangkat pada 3 Oktober, ditambah satu warga negara asing yang merupakan istri warga negara Indonesia.
Artinya 40 plus satu tiba di Amman pada 4 Oktober dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 7 Oktober, ujarnya.
Menteri Retno juga menyampaikan bahwa KBRI Beirut telah menaikkan situasi di Lebanon menjadi Siaga 1 pada 4 Agustus 2024. Rencananya, Kementerian Luar Negeri dan KBRI menyiapkan proses evakuasi dan melakukan kontak dengan WNI.
Saat itu, 25 WNI menyatakan bersedia mengungsi, sisanya menyatakan belum siap. Berdasarkan permohonan evakuasi, KBRI mengevakuasi 25 WNI melalui jalur udara sebagai berikut.
Evakuasi gelombang pertama dilakukan pada 10 Agustus dengan total 13 WNI dan gelombang kedua pada 18 Agustus membawa tujuh WNI. Kemudian gelombang ketiga pada 8 Agustus terdiri dari 5 orang WNI.
Sejak 27 September terbunuhnya Hassan Nasrallah, situasi memanas dan 40 WNI lainnya menyatakan keinginan untuk mengungsi, pemberangkatan ke Indonesia pada gelombang keempat dan kelima.
“Sekarang kita menyaksikan peningkatan serangan Israel, termasuk di Beirut,” kata Retno. Dan KBRI kembali mendapat permintaan untuk mengevakuasi 14 WNI.
Rombongan keenam sebanyak 14 WNI terbang dari Beirut pada 9 Oktober dan tiba di Bandara Seokarno-Hatta pada 10 Oktober.
Jadi kawan-kawan, WNI yang berhasil dievakuasi pada 10 Oktober ini berjumlah 79 WNI ditambah satu orang WNA yang merupakan pasangan WNI, jelasnya.
KBRI Beirut melaporkan 85 WNI saat ini masih berada di Lebanon. Mayoritas merupakan WNI yang menikah dengan warga negara Lebanon dan tidak ingin mengungsi.
Leave a Reply