Batavia (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan perekonomian Tanah Air akan tumbuh sebesar 3,2 persen pada tahun 2024 dengan tren lambat.
“Di bidang perekonomian, pertumbuhan perekonomian dunia pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 3,2 persen dan mengalami penurunan,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Oktober 2024 di Batavia, Rabu. .
Ia mengatakan, inflasi global yang terus menurun mendorong pergerakan uang, terutama di negara-negara maju.
Perry juga menyampaikan bahwa volatilitas pasar global kembali meningkat, di tengah ketidakpastian keuangan di negara-negara maju. Meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah telah menyebabkan ketidakstabilan di pasar keuangan global.
Di Amerika Serikat (AS), rilis tingkat diskonto yang berlaku saat ini menunjukkan adanya perbaikan di antara ekspektasi penurunan inflasi sehingga mendorong ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan Fed Funds Rate (FFR) lebih rendah dari perkiraan semula. Hal ini mewakili peningkatan imbal hasil Treasury AS tenor 2 dan 10 tahun serta indeks dolar AS (DXY).
Ke depan, tren rendahnya harga di negara maju, khususnya Amerika, diperkirakan akan terus berlanjut, meski kekuatan politiknya perlu dievaluasi secara cermat.
Peristiwa tersebut memerlukan kehati-hatian dalam mengembangkan solusi kebijakan untuk mengurangi dampak krisis klaster, termasuk mendorong aliran mata uang asing dan memperkuat stabilitas nilai tukar, guna menjaga stabilitas dan menjaga pertumbuhan ekonomi.
Leave a Reply