Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba sebesar Rp42 juta pada kuartal III 2024 atau tumbuh 7,56 persen year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal III 2024, perseroan mencatatkan pendapatan konsolidasi hingga Rp1.590 triliun atau tumbuh 20,8 persen (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut antara lain didukung oleh kredit konsumsi yang merupakan core business Bank Mandiri, kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Laporan Operasional Keuangan Triwulan III 2024 di Jakarta, Rabu.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan utang di seluruh segmen yang mencatatkan pertumbuhan utang sebesar 29,4 persen (YoY) menjadi Rp581 juta pada Q3 2024.
Kredit kepada usaha kecil dan menengah (UKM) selanjutnya akan meningkat menjadi 13,04 persen (disetahunkan) dan 13,7 persen (disetahunkan) pada akhir September 2024.
“Bank Mandiri terus memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan memberikan kredit kepada sektor riil untuk mendukung perekonomian masyarakat dan perekonomian Indonesia,” kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan, perseroan juga menegaskan komitmennya terhadap perekonomian kerakyatan dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp32,2 juta dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM pada September 2024.
“Dalam penyaluran KUR, Bank Mandiri memperkuat sektor manufaktur dan membangun kemitraan bisnis dengan pedagang besar untuk meningkatkan kerja sama,” kata Darmawan.
Ia melanjutkan, ke depan perseroan akan terus fokus pada pertumbuhan utang di sektor-sektor tertentu secara berkelanjutan, seperti pertanian dan pertanian, komunikasi, energi, industri makanan, dan banyak orang yang bekerja di berbagai daerah.
“Melalui strategi alokasi kredit yang mengutamakan sektor perekonomian kerakyatan, target panduan pertumbuhan utang diyakini dapat tercapai antara 16 hingga 18 persen (secara tahunan) pada akhir tahun 2024.” .
Sedangkan musiman diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat sebesar 14,9 persen (y-o-y) menjadi Rp1.667,5 juta pada triwulan III tahun 2024.
Peningkatan simpanan ini antara lain didukung oleh pertumbuhan transaksi berjalan yang meningkat 17,8 persen (y/y) menjadi Rp 596 triliun, dan simpanan melonjak 12,6 persen (y/y) menjadi Rp 635 triliun.
Leave a Reply