Jakarta (ANTARA) – Ayah atlet angkat besi Indonesia Rizki Junianyah, Muhammad Yasin, meninggal dunia dalam usia 58 tahun di rumahnya di Cipokok, Serang, Banten. Menurut keluarga wartawan, mendiang Muhamad Yasin yang juga mantan lifter meninggal dunia sekitar pukul 15.26 WIB karena sakit.
Lahir pada tanggal 28 Maret 1966 di Bandung, rekor seumur hidup sebagai atlet angkat besi adalah medali perunggu kategori 82 kg pada SEA Games 1984 di Bangkok, Thailand, dan SEA Games 1987 di Indonesia.
Almarhum Muhammad Yasin yang juga dikenal sebagai ayah Pedro merupakan atlet lulusan SMA Raghunan tahun 1984 dan merupakan mantan atlet nasional dan kini pelatih angkat besi nasional Dirja Viharja. Sementara itu, Binpresi Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Dirja Wiharja yang merupakan mertua Pedro mengenang sosok ayah Rizki Juniansya sebagai orang yang sangat rajin mendalami ilmu angkat besi. Saat itu kami tergabung dalam tim pelatnas di Stadion Jellora Bung Karno Senayan dan mengikuti kompetisi TC di Hongaria, kata Binpresi Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABSI), Dirja Wiharja saat dihubungi wartawan. .
Almarhum sangat rajin berlatih. Ia memanfaatkan ilmu yang didapat dari Rizki sejak kecil dan selalu berbagi cerita dan ngobrol dengan saya. Halo Pedro, kata Dirja Viharja.
Ayah Pedro meninggalkan empat putra dan satu putri, termasuk mantan atlet angkat besi Rizka yang melatih Rizky Juniansya untuk meraih emas kelas 73kg putra Olimpiade Paris 2024. Baca: Rizky Raih Pecahkan Rekor Emas PON 89kg Putra Baca Selengkapnya: Rizky Juniansyah Mau kehadirannya di PON dapat menginspirasi atlet lainnya
Leave a Reply