Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Raja Charles III akui kolonialisme sebabkan rasa sakit hingga kini

Istanbul (Antara) – Raja Charles III menyerukan dialog dan pemahaman antara kebutuhan kompensasi atas perbudakan di masa lalu dan kolonialisme Inggris, yang diakuinya menimbulkan “kepedihan” hingga saat ini.

“Persatuan kita mengharuskan kita untuk mengakui dari mana kita berasal,” kata Charles, mengakui perbudakan di Asia, Afrika, dan Karibia yang muncul akibat kolonialisme Inggris.

Charles menyampaikan hal tersebut di hadapan para pemimpin dan perwakilan yang menghadiri pertemuan antara kepala pemerintahan Commonwealth of Nations (CHOGM) di Samoa kawasan Pasifik.

Charles mengatakan bahwa ketika dia mendengar “suara orang-orang di seluruh Persemakmuran tentang bagaimana hal terburuk di masa lalu masih dirasakan hingga saat ini,” dia memahami perasaan mereka.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami sejarah yang dapat membawa kita mengambil keputusan yang tepat di masa depan ketika terjadi ketimpangan, kata raja Inggris.

Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa melakukan yang terbaik untuk belajar darinya, katanya.

Di antara mereka yang hadir dalam pertemuan CHOGM tersebut adalah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Sementara itu, di tengah seruan untuk melakukan “pembicaraan nyata” untuk membahas reparasi perbudakan di Inggris di masa lalu, Starmer enggan menyampaikan permintaan maaf resmi atau kompensasi finansial.

Pertemuan CHOGM diharapkan menghasilkan pernyataan bersama yang mencakup seruan untuk “komunikasi yang adil melalui koreksi.”

Selain isu-isu sebelumnya, isu dampak perubahan iklim juga mengemuka pada pertemuan CHOGM yang diadakan di ibu kota Samoa, Apia.

Sumber: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *