Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kementerian PU percepat penyelesaian Bendungan Jlantah di Jateng

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditje) tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengumumkan Kementerian Pekerjaan Umum berkomitmen mempercepat penyelesaian pembangunan bendungan tersebut.

“Kami berkomitmen untuk menyelesaikannya,” kata Bob di Jakarta, Selasa.

Guna meningkatkan kapasitas tampung air di seluruh tanah air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus menyelesaikan pembangunan bendungan dan waduk di berbagai daerah. Salah satu proyek strategis yang hampir selesai adalah Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Luas cekungan Bendungan Jlantah adalah 50,45 hektar dan daya tampungnya 10,97 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Tinggi bangunan bendungan 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m, lebar puncak 12 m, tinggi puncak bendungan +690 m.

Bendungan ini dibangun oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO, dengan nilai kontrak Rp 1,02 triliun. Saat ini progres fisik bendungan tersebut sudah mencapai 93,25 persen dan dijadwalkan dibuka pada Januari 2025.

Jika selesai dibangun, Bendungan Jlantah akan memberikan beberapa manfaat. Pertama, air baku 150 liter per detik di wilayah Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.

Dua sumber air irigasi D.I. (Daerah Irigasi) Jlantah meliputi area seluas 1 hektar di Kabupaten Karanganyar yang mencakup 806 hektar irigasi eksisting dan 688 hektar irigasi baru. Ketiga, pengurangan banjir sebesar 70,33 m3/s atau 51,26 persen dari banjir kala ulang 50 tahun. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) keempat sebesar 0,625 Megawatt. Terakhir, sebagai potensi wisata.

Sementara itu, Adenan Rasyid, Direktur Jenderal Sumber Daya Alam Bendungan dan Danau, menjelaskan sebagai negara agraris, Indonesia membutuhkan banyak bendungan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan air.

“Bendungan juga berperan strategis dalam menopang perekonomian nasional,” kata Adenan Rasyid.

Bendungan Jlantah meningkatkan kapasitas penyimpanan air di Jawa Tengah untuk mendukung ketahanan pangan dan air yang berkelanjutan.

Selain Bendungan Jlantah, Kementerian Pekerjaan Umum juga sedang membangun Bendungan Beneri di Purworejo dan Bendungan Jragung di Semarang. Ketiganya melengkapi jaringan bendungan di Jawa Tengah, antara lain Bendungan Gondang di Karanganyar, Logung Kudus, Pidekso Wonogiri, dan Randugunting Blora.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *