Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kadin mengajak pengusaha perluas akses perdagangan dengan Filipina

Jakarta (ANTARA) – Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie meminta dunia usaha Tanah Air memperluas akses dunia usaha ke Filipina dan negara anggota ASEAN lainnya melalui Laut Cina Selatan.

“Kami di Kadin mendorong dunia usaha untuk membuka lebih banyak peluang, yang merupakan cara terbaik untuk membuat bisnis berkembang,” kata Anindya Bakrie dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat.

Anindya mengatakan seluruh negara anggota ASEAN harus meningkatkan kerja sama perdagangan melalui Laut Filipina Barat yang merupakan bagian dari Laut Cina Selatan.

“Bagaimana ASEAN dapat bekerja sama dengan lebih baik penting untuk dibahas, karena banyak terjadi perdagangan di laut yang nilainya mencapai 3,4 miliar dolar AS,” kata Anindya di sela-sela konferensi yang bertajuk “Laut Filipina Barat: Dampak terhadap ASEAN. Perdagangan & Investasi”, di Jakarta, Jumat (25/10).

Anindya mengatakan negara-negara ASEAN juga harus lebih mempererat integrasi regional, terutama antara Indonesia dan Filipina, karena separuh penduduk Asia Tenggara berada di kedua negara tersebut.

“Kita tidak hanya berbicara tentang 275 juta masyarakat Indonesia, tapi 750 juta masyarakat di ASEAN, jadi acara ini sangat bagus karena dapat meningkatkan investasi,” kata Anindya.

Selain itu, Anindya menilai Laut Cina Selatan dan Laut Filipina Barat merupakan sumber penghidupan masyarakat sehingga perdamaian di kawasan ini harus diutamakan.

“Kami melihat bukan hanya perekonomiannya saja, namun keanekaragaman tumbuhan khususnya untuk kehidupan di bawah laut juga sangat besar. Jadi kami melihat kawasan Laut Cina Selatan sangat perlu dilindungi,” ujarnya. dikatakan.

CEO dan Pendiri Advokasi dan Konsultasi Internasional ASEAN Shanti Shamdasani mengatakan pertemuan tersebut membahas dampak ekonomi dari Laut Filipina Barat.

Acara tersebut juga membahas praktik terbaik Indonesia dalam menjaga Kepulauan Natuna dan pentingnya etika dalam menyelesaikan masalah ini.

“Melindungi Laut Filipina Barat dari Laut Cina Selatan akan membuka jalan bagi penerapan tatanan berbasis aturan di wilayah maritim yang disengketakan,” katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut Founding President Departemen Kerja Sama dan Keamanan Internasional Departemen Antropologi Universitas Filipina Chester B Cabalza, Gina Jamalin dari Kedutaan Besar Filipina di Indonesia, dan Ketua Philippine Business Club Indonesia ( PBCI) Antonio Capati. .

Pertemuan yang digelar PBCI ini dihadiri oleh komunitas ekspatriat Filipina, perwakilan diplomatik dari Perutusan Tetap Filipina untuk ASEAN, Kedutaan Besar Filipina, dan Philippine Trade & Investment Corp (PTIC) di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *