JAKARTA (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Indonesia (BEI) ditutup pada Kamis sore setelah melemah di bursa saham Asia dan global.
Indeks IHSG ditutup menguat 71,01 poin atau 0,91 persen menjadi 7.716,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan, indeks LQ45, turun 7,58 poin atau 0,79 persen menjadi 947,17.
“Revisi tekanan eksternal menghambat laju konsolidasi pergerakan IHSG,” kata tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam surveinya di Jakarta, Kamis.
Secara internasional, bursa regional Asia melemah dipimpin oleh bursa Wall Street, dipimpin oleh kenaikan imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun yang mencapai intraday high sebesar 4,26%.
Kenaikan tersebut konsisten dengan komentar beberapa pejabat The Fed yang memberikan tanda-tanda pendekatan bertahap terhadap penurunan suku bunga acuan.
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan perjuangan untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen bisa memakan waktu lebih lama dari perkiraan, mendorong pasar untuk menilai kembali prospek penurunan suku bunga Fed selama beberapa bulan ke depan dalam konteks data makroekonomi yang kuat dan pemilihan presiden mendatang.
Dari Eropa, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan bank sentral harus berhati-hati ketika memutuskan penurunan suku bunga lebih lanjut dan memperhatikan data masa depan.
Pelaku pasar juga memusatkan perhatiannya pada pemilihan presiden Amerika pada bulan November, yang akan menimbulkan ketidakpercayaan pasar terhadap kemungkinan peningkatan ketegangan Tiongkok-AS jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden.
Selain itu, pelaku pasar juga menunggu sinyal kebijakan lebih lanjut dari Beijing setelah pemerintah menerapkan serangkaian langkah stimulus, termasuk pemotongan suku bunga pinjaman untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dan berbagai instrumen moneter untuk mendukung aktivitas pasar saham.
Dibuka melemah, IHSG masih bertahan negatif hingga akhir sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan.
Berdasarkan indeks sektor IDX-IC, terdapat tiga sektor yang mencatatkan pertumbuhan, dengan sektor teknologi menjadi yang tertinggi sebesar 0,32 persen, disusul sektor industri dan sektor barang kebutuhan pokok yang masing-masing mencatat penguatan sebesar 0,09 persen dan 0,02 persen.
Namun terdapat delapan sektor yang terkoreksi dengan sektor kesehatan mengalami pelemahan paling besar yakni -1,13%, disusul sektor properti dan sektor bahan baku masing-masing sebesar -1,03%. dan minus 0,93 persen
Segmen yang paling banyak mengalami konsolidasi adalah FOLK, FWCT, MPPA, MLPL dan INPC. Sedangkan industri yang paling banyak mengalami pelemahan adalah AGRS, JARR, PSAB, UNVR dan DEWA.
Frekuensi perdagangan saham sebanyak 1.430.593 kali transaksi dan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,25 miliar lembar saham senilai Rp 11,04 triliun. Sebanyak 214 saham bertambah, 379 saham menurun, dan nilai 198 saham tidak berubah.
Di bursa regional Asia siang ini, indeks Nikkei menguat 38,40 poin atau 0,10%. menjadi 38.143,30 indeks Hang Seng melemah 270,53 poin atau 1,30 persen. menjadi 20.489,61 indeks Shanghai melemah 22,54 poin atau 0,628 persen. menjadi 0,628 persen. 5,68 poin atau 0,16 persen. ke 3606.46.
Leave a Reply