Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BRICS tegaskan perlunya gencatan senjata di Gaza

Istanbul (ANTARA) – Kelompok ekonomi BRICS mengadopsi deklarasi bersama yang menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza ketika Israel terus menyerang daerah kantong Palestina, menewaskan sedikitnya 43.000 korban dan melukai 100.000 lainnya.

“Kami menekankan perlunya gencatan senjata yang komprehensif dan permanen di Jalur Gaza, pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera dan tahanan dari kedua belah pihak yang ditahan secara ilegal, dan aliran bantuan kemanusiaan yang besar dan tanpa hambatan ke Gaza. Strip,” demikian bunyi Deklarasi Kazan yang diterbitkan pada KTT BRICS di kota Rusia pada hari Rabu.

Deklarasi tersebut juga mengatakan negara-negara BRICS “sangat prihatin” dengan memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina akibat operasi militer Israel.

Deklarasi yang dikeluarkan oleh Kremlin menyerukan penerapan penuh resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan menyambut baik upaya Mesir dan Qatar, serta upaya regional dan internasional lainnya, untuk segera mencapai gencatan senjata dan mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan. .

“Kami juga menyampaikan keprihatinan kami bahwa eskalasi konflik lebih lanjut di Jalur Gaza berisiko meningkatkan ketegangan, ekstremisme, dan konsekuensi yang sangat berbahaya di tingkat regional dan global,” kata deklarasi tersebut.

Melalui deklarasi tersebut, negara-negara BRICS meminta semua pihak terkait untuk menahan diri dan “menghindari eskalasi tindakan dan pernyataan provokatif”.

Deklarasi tersebut juga memuat catatan mengenai tindakan sementara Mahkamah Internasional dalam proses yang diprakarsai oleh Republik Afrika Selatan terhadap Israel. Ia menambahkan BRICS menegaskan kembali dukungannya terhadap penerimaan Palestina sebagai anggota penuh PBB dalam konteks komitmennya terhadap solusi dua negara berdasarkan hukum internasional.

KTT BRICS menghadirkan anggota pendiri BRICS, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, serta anggota baru termasuk Mesir, Ethiopia, Iran, dan UEA.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Kazan pada hari Rabu untuk berpartisipasi dalam KTT tersebut sebagai tamu.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *