Beijing (Antra) – Pemerintah Tiongkok menekankan bahwa hasil pemilu sela di Jepang adalah urusan internal negaranya, meskipun pemerintah Tiongkok ingin kedua negara terus bekerja sama ke arah yang sama.
“Kami mengetahui hasil pemilihan umum di Jepang, ini adalah masalah internal Jepang dan Tiongkok tidak berkomentar mengenai hal itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian pada konferensi pers di Beijing, Senin.
Dalam pemilu sela yang digelar Minggu (27/10), Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang sejak 1955 dan mitra koalisinya, Partai Komeito, hanya meraih 215 kursi.
Jumlah ini jauh dari 233 kursi yang dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas di majelis rendah parlemen, yang memiliki total 465 anggota.
Partai oposisi utama, Partai Demokrat Konstitusional Jepang (CDPJ), meraih 148 kursi. Partai Inovasi Jepang muncul sebagai partai terbesar ketiga dengan 38 kursi, disusul Partai Rakyat Demokratik (DPP) dengan 28 kursi, Reiva Shinsengumi meraih 9 kursi, Partai Komunis Jepang meraih 8 kursi, sedangkan partai independen mengklaim 12 negara bagian. . .
“Hanya hubungan Tiongkok-Jepang yang stabil, sehat, dan stabil yang dapat memenuhi kepentingan dasar kedua bangsa. Kami berharap Jepang akan bekerja sama dengan Tiongkok ke arah yang sama,” kata Lin Jian.
Lin Jian juga mengatakan bahwa Tiongkok berharap pemerintahan baru Jepang dapat bertindak berdasarkan prinsip dan konsensus dalam empat dokumen politik antara Tiongkok dan Jepang.
“Selanjutnya, promosikan hubungan strategis yang saling menguntungkan secara komprehensif dan berupaya membangun hubungan Tiongkok-Jepang yang konstruktif dan stabil yang sesuai untuk era baru,” tambah Lin Jian.
Karena hilangnya dominasi LDP, Perdana Menteri Jepang Shigeru Aishiva mengumumkan bahwa ia akan memimpin reformasi besar-besaran di LDP.
Mengenai pembentukan pemerintahan baru, Ishiba mencatat bahwa LDP akan bernegosiasi baik di dalam partai maupun dengan kelompok oposisi untuk mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan.
Sebuah partai atau koalisi partai di Jepang membutuhkan 233 kursi untuk membentuk pemerintahan dengan mayoritas sederhana.
Ishiba telah menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan partai-partai oposisi mengenai isu-isu politik tertentu, mengisyaratkan bahwa LDP mungkin mencari dukungan dari luar untuk membentuk kabinet baru, yang harus dibentuk dalam waktu satu bulan setelah pemilu.
Leave a Reply