Jakarta (ANTARA) – Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan hematologi Dokter Onkologi RS Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta, dr Andhika Rachman Sp.PD-KHOM, mengatakan penyakit human immunodeficiency virus (HIV) dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti luka terbuka atau darah dari orang sakit ke tenaga medis
“Dalam kasus anak kecil yang dirawat oleh ibu yang mengidap HIV, potensi risiko dapat timbul jika terjadi kontak langsung antara luka terbuka anak dengan darah ibunya,” kata Andhika saat dihubungi ANTARA, Rabu
Andhika mengatakan, kasus anak yang meninggal saat dirawat ibunya yang mengidap HIV kemungkinan disebabkan oleh paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Selain darah Cairan tubuh juga termasuk cairan vagina, air mani, dan ASI.
Andhika mengatakan menggunakan alat kesehatan atau jarum suntik yang tidak steril atau saat menyusui Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi. Jika ibu memiliki viral load atau jumlah HIV yang tidak terkontrol dalam darahnya.
Baca juga: Pakar Kesehatan: 90% Penularan HIV dari Ibu ke Anak Baca Selengkapnya: Kementerian Kesehatan Sebut Penularan HIV dari Ibu ke Anak Masih Ada. “Gunakan sarung tangan untuk mengobati luka. Hindari menggunakan jarum suntik atau peralatan medis yang tidak steril.” Dan jangan berbagi benda tajam, seperti gunting kuku. Atau sikat gigi,” katanya.
Andhika mengatakan penting bagi orang tua untuk mengetahui apakah anaknya berisiko tertular HIV jika ibunya mengidap HIV.
Pada prinsipnya Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV harus diperiksa dalam 48 jam pertama setelah kelahirannya. Ini diikuti dengan tes pada usia 1 hingga 2 bulan dan antara usia 4 dan 6 bulan untuk memeriksa apakah bayi terinfeksi.
“Tes PCR-DNA pada bayi baru lahir dapat dilakukan untuk mendeteksi HIV,” tambahnya.
Anak-anak yang terinfeksi HIV seringkali menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan terhambat. Sulit menambah berat badan Sering diare kronis, batuk berulang-ulang, infeksi oportunistik seperti pneumonia atau pembengkakan kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh.
Andhika pun menjelaskan tanda-tanda lainnya Ini mungkin infeksi kulit yang berulang. atau infeksi jamur di mulut yang sulit diobati
Oleh karena itu, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memperhatikan tanda-tanda pada anak dan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Penularan HIV tidak terjadi melalui sentuhan, pelukan, atau berbagi peralatan. atau tinggal serumah dengan pengidap HIV
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, penularan HIV tidak terjadi melalui sentuhan, pelukan, atau berbagi peralatan. atau tinggal serumah dengan pasien HIV
Pendidikan tinggi juga penting untuk mengurangi stigma dan memastikan semua orang mengetahui bahwa HIV tidak menular melalui interaksi sehari-hari. Baca selengkapnya: UNAIDS mengatakan anak-anak yang hidup dengan HIV memerlukan dukungan komprehensif Baca selengkapnya: Kurangnya pemahaman masyarakat menjadi tantangan dalam melindungi anak yang tertular HIV/AIDS Baca juga: Deteksi Dini HIV HIV pada ibu hamil penting untuk mencegah penularan pada anak.
Leave a Reply