Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pelaku bisnis fesyen lokal berupaya memberdayakan anak muda

Jakarta (ANTARA) – Pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928, para pemuda mengadakan konferensi yang membahas gerakan pemuda, penguatan kesadaran nasional, dan penguatan persatuan.

Hasil dari konferensi pemuda kedua adalah komitmen pemuda yang menunjukkan janji pemuda untuk bersatu melawan penjajah.

Jika dulu generasi muda bermigrasi untuk mendukung perjuangan kemerdekaan, kini mereka bermigrasi untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.

Di antara mereka yang berkontribusi terhadap pembangunan bangsa adalah para pengusaha lokal yang ingin membangun bisnis dengan memberdayakan generasi muda, seperti pemilik merek fesyen Dama Kara dan Batik Paduka.

Dalam talkshow online yang dihadiri Jakarta, Senin, Nurdini Prihastiti selaku pemilik Dama Kara mengatakan, Dama Kara kini memiliki sekitar 50 karyawan yang sebagian besar merupakan generasi muda.

Perusahaan batik Dama Kara didirikan pada tahun 2020 oleh pasangan suami istri Nurtini Prihastiti dan Bheben Oscar.

Setelah berkaca pada kerugian besar yang mereka alami pada bisnis sebelumnya, Nurtini dan Bheben memutuskan untuk membangun bisnis yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

“Kami akhirnya memutuskan untuk mendirikan Dama Kara, sebuah perusahaan batik lokal yang mampu menampung banyak pekerja,” kata Nurdini yang biasa disapa Dini.

Kerja keras Dina dan suami dalam membangun Dame Kara membuahkan hasil. Produknya semakin dikenal masyarakat dan konsumen luar negeri pun sudah berkali-kali memesannya.

Namun mereka masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah plagiarisme.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dama Kara mendaftarkan hak kekayaan intelektual (HAKI) atas motif batiknya dan berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap motif batik tradisional miliknya.

Setelah mengembangkan perusahaannya, Dini mencoba menjangkau komunitas disabilitas dan melibatkan mereka dalam desain koleksi busana Dama Kara.

“Lady Kara sangat peduli terhadap komunitas disabilitas, termasuk penyandang autis dan tunarungu,” kata Dini.

Dama Kara bekerja sama dengan yayasan seperti Our Dreams Indonesia dan Art Therapy Center Widyatama untuk membantu komunitas penyandang disabilitas dan memberikan mereka peluang kreatif.

Dini juga bersiap mendirikan Yayasan Dama Kara yang akan menyediakan ruang terapi menggambar khusus untuk teman-teman autis.

Dama Kara menyasar masyarakat berkebutuhan khusus yang menghadirkan koleksi batik seperti Jalin dan Rona Bian dan memberikan mereka sebagian dari hasil penjualan produk tersebut.

Dama Kara melibatkan ibu-ibu dan penjahit di Jawa Barat dalam proses finalisasi produk.

Berikutnya, Dini ingin menjadikan Dama Kara menjadi perusahaan ramah lingkungan.

“Kami juga bekerja sama dengan Cajsa dalam mengurangi limbah setelah produksi,” ujarnya.

Sisa potongan kain batik produksi Dama Kara dijadikan bahan baku pembuatan sepatu, salah satunya disebut koleksi Bhumi Karuna, ujarnya.

Tangkapan layar produk Batik Paduka yang dipamerkan dalam talkshow online di Jakarta, Senin. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)

Didirikan pada tahun 2018 oleh Ardi Sanjaya, perusahaan fashion Batik Paduka bertujuan untuk memberdayakan generasi muda.

“Batik Paduka kini fokus memasarkan produknya secara online dan memiliki toko offline di Pekalongan, Jawa Tengah, serta mempekerjakan sekitar 70 karyawan yang 70 persennya merupakan generasi muda,” kata Ardi.

Selepas kuliah, Ardi memutuskan untuk memulai usaha sarung batik dengan motif modern.

“Dengan produk ini, saya berharap dapat mengubah image lama sarung menjadi denim baru yang bisa lebih sering dipakai anak muda di berbagai acara,” ujarnya.

Batik Paduka memberdayakan perajin batik di Pekalongan dan melibatkan warga seluruh pabrik dalam proses akhir seperti pengemasan produk.

“Kami juga aktif melatih karyawan Batik Paduk untuk menjadi associate kreator,” kata Ardi.

Ia mengatakan, tujuan dari upaya ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *