Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Nusron: Tiga tugas dari Prabowo atasi pertanahan di 100 hari kerja

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengatakan ada tiga rencana kerja penting dalam waktu 100 hari kerja untuk menangani permasalahan pertanahan, menurutnya. instruksi dari Presiden. Prabu Subianto.

“Dalam 100 hari kerja pertama ada tiga rencana. Yang pertama restrukturisasi, ini pesan yang disampaikan Presiden (Prabowo) kepada kita sebelum dilantik menjadi menteri. Ada tiga hal yang ingin kita jaga. raihlah tanah ini,” kata Nusron di Jakarta, Senin malam.

Tugas pertama, menurut Nusron, menata kembali konsesi lahan pemerintah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU).

Sistem ini harus didasarkan pada prinsip keadilan, kesetaraan dan stabilitas ekonomi, tanpa mempengaruhi situasi investasi di Indonesia.

Ia menyebutkan hingga saat ini masih terjadi ketimpangan dalam memperoleh lahan, dimana terdapat pengusaha yang memiliki lahan jutaan hektar, sedangkan banyak warga yang kesulitan mendapatkan lahan.

Oleh karena itu, reorganisasi ini diharapkan dapat menciptakan keadilan bagi semua pihak.

“Tapi di sisi lain ada yang kesulitan mendapatkan lahan, jadi ada unsur pemerataannya,” ujarnya.

Nusron juga menekankan pentingnya tidak mengganggu iklim investasi dalam proses restrukturisasi ini. Asas keadilan harus sejalan dengan stabilitas perekonomian, sehingga perekonomian dapat terus tumbuh tanpa merugikan investor.

Jadi ketiga, keadilan, pemerataan tetapi tidak menghambat situasi investasi dan tidak menghambat keberlanjutan, jelasnya.

Rencana kedua yang disetujui Prabowo memperbaiki pemanfaatan lahan pemerintah yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik.

Nusron mengatakan, lahan yang tidak terpakai sebaiknya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti perumahan, ladang, atau pertanian.

“Agar bermanfaat, lebih produktif, atau digunakan untuk membangun rumah, mengembangkan daerah, pertanian, ladang. Tapi harus cepat berproduksi karena kalau tidak diproduksi akan mubazir,” ujarnya.

Penggunaan lahan yang efisien akan mendukung produktivitas nasional dan mencegah pemborosan aset negara.

Ia menekankan pentingnya lahan-lahan milik pemerintah agar lebih produktif dan tidak terbengkalai.

Tugas ketiga adalah menyelesaikan sengketa pertanahan yang harus diprioritaskan demi menjamin kepastian hukum.

Konflik yang berkepanjangan akan mengganggu proses pembangunan dan menimbulkan ketidakpastian sosial.

Dengan menyelesaikan sengketa pertanahan, pemerintah ingin menciptakan kepastian hukum di masyarakat, khususnya terkait kepemilikan tanah. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan rasa aman dan keadilan bagi pemilik tanah.

“Terus kenapa? Dengan mengedepankan asas keadilan, agar ada kepastian hukum. Jangan sampai tidak ada kepastian hukum dan berlarut-larut,” ujarnya.

Ditegaskannya, ketiga program tersebut dirancang untuk menciptakan keadilan di sektor dunia tanpa mengabaikan kebutuhan perekonomian nasional.

Mantan Menteri ATR/Pimpinan BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab pertanyaan awak media usai menyampaikan postingan bersama Menteri ATR/Pimpinan BPN Nusron Wahid dan Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN serta Raja Juli Antoni di Ossy Dermawan Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA/Harianto

Sementara itu, Mantan Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap Menteri ATR yang baru dapat memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan jaminan hukum hak atas tanah.

“Tugas kami adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua orang melalui pengelolaan tanah yang baik dalam pekerjaan kami,” kata AHY dalam sambutannya.

Nusron melakukan Alih Jabatan bersama mantan Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni kepada Ossy Dermawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *