ISTANBUL (ANTARA) – Filipina pada Jumat memerintahkan mobilisasi penuh angkatan bersenjata negaranya ketika seluruh kota terendam setelah badai tropis melanda negara itu, menyebabkan 46 orang tewas dan 20 hilang.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan Angkatan Bersenjata Filipina untuk memobilisasi sumber dayanya untuk membantu operasi bantuan, kata sebuah pernyataan resmi.
Marcos juga memerintahkan pengerahan helikopter kepresidenan untuk membantu korban topan, sementara Kepolisian Nasional Filipina, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Penjaga Pantai Filipina disiagakan.
“Saya ingin melihat saluran bantuan yang terus memberikan bantuan di garis depan,” katanya kepada para pejabat.
Namun, Marcos mengakui operasi pencarian dan penyelamatan menghadapi kendala akses akibat banjir, hujan lebat, dan jalan rusak akibat tanah longsor.
Presiden Filipina lebih lanjut mengatakan bahwa kota Naga dan Legazpi melaporkan banyak korban tewas, namun tim penyelamat tidak dapat memasuki tempat tersebut.
Badai Tropis Trami, yang dikenal sebagai Kristine, telah melanda negara kepulauan Asia Tenggara tersebut dengan hujan lebat dan angin kencang.
Kantor Pertahanan Sipil negara bagian mengkonfirmasi jumlah korban tewas dan hilang Phil Star setiap hari.
Dari korban tewas, 28 orang berada di wilayah Bicol yang paling parah terkena dampaknya.
Daerah di selatan ibu kota Manila mengalami kerusakan parah ketika badai bergerak melewati Filipina bagian barat menuju Laut Cina Selatan.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply