Jakarta (ANTARA) – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan memajukan lima sektor industri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2025-2029.
Kelima sektor tersebut adalah industri padat sumber daya (SDA), industri jasa, industri padat karya terampil, industri primer, dan industri teknologi padat inovasi.
“Dalam lima tahun ke depan, kami akan mendorong industrialisasi secara hati-hati. Kita memprioritaskan karena kita tidak bisa membuat kebijakan yang terfokus jika kita tidak memilih. “Jadi ini agar kita bisa menciptakan intervensi pemerintah dengan sasaran yang lebih jelas,” kata Wakil Menteri Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti pada Lokakarya Nasional Indonesia Economic Reform Center (CORE) di Jakarta . .
Sektor komoditas yang menjadi sasaran industri sumber daya alam unggulan antara lain agro, pertambangan, dan sumber daya kelautan.
Bappenas akan meningkatkan produksi kelapa sawit dan kelapa dari hasil pertanian. Menurut Amalia, “Ke depan tidak hanya ekspor minyak sawit mentah (CPO), tapi juga turunan sawitnya. Kami juga sudah menyiapkan master plan kelapa, karena produksi kelapa di Indonesia sangat luar biasa.”
Hilirisasi pertambangan akan diperluas ke komoditas lain selain nikel, seperti tembaga, bauksit, dan timah. Sementara untuk sumber daya kelautan, pemerintah akan mendorong hilirisasi rumput laut.
“Kami produsen terbesar kedua setelah China, tapi kami mengekspor rumput laut mentah, bukan rumput laut olahan. “Padahal rumput laut bisa menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi.
Selain itu, sektor yang menjadi perhatian industri padat karya terampil adalah makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, serta alas kaki. Produk sasaran industri utama adalah bahan kimia dan logam dasar.
Sementara untuk industri yang membutuhkan inovasi, Amalia menyebutkan beberapa sektor antara lain kosmetik dan farmasi, semikonduktor, mesin dan peralatan, kendaraan listrik baterai (EBV) dan industri dirgantara.
“Kita negara kepulauan, kita harus punya transportasi udara dalam negeri. Kami ingin menciptakan rantai pasokan lokal. Oleh karena itu, kepulauan tersebut harus menjadi kawasan ekonomi terpadu. “Dengan begitu, Indonesia bisa memiliki kekuatan ekonomi yang baik dan besar,” kata Amalia.
Seperti diketahui, hilirisasi dan industrialisasi merupakan salah satu misi Asta Cita Prabowo-Gibran yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah negeri ini.
Leave a Reply