Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Utara terus berupaya mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis (TB) di wilayah tersebut.
“Kami bekerja keras untuk mencegah penyebaran, dimulai dengan deteksi dini kasus secara cepat menggunakan sinar-X dan pemeriksaan di Posyandu, perusahaan, atau tempat umum,” kata Kepala Departemen Kesehatan Korea Utara. Kantor, Dr. Lysbeth Regina Pandjaitan, Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, hingga saat ini jumlah kasus TBC di Jakarta Utara mencapai 8.146 kasus dan pasien yang dirawat sebanyak 6.845 orang.
“Kami tetap meminta masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan penyakit tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Kesehatan bertujuan untuk mempercepat diagnosis dan pengobatan tuberkulosis dengan menggunakan “layanan satu hari”, dan memperkuat jaringan rumah sakit, puskesmas, fasilitas klinis dan persiapan tahapan.
Kemudian melakukan riset kontak dengan mensurvei kontak serumah dan membentuk kelompok dukungan sebaya untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan.
Pemerintah kota (Pemkot) mengelola kegiatan kesehatan lingkungan dan memberikan bantuan makanan tambahan kepada pasien TBC dan obat pencegahan kepada kontak serumah.
“Kami mengimbau masyarakat menghentikan praktik diskriminatif terhadap pasien TBC dan menuntut bantuan rehabilitasi sosial bagi pasien miskin dan keluarganya,” ujarnya.
Leave a Reply