Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pemprov Kaltim optimistis IKN dongkrak infrastruktur daerah penyangga

Samarinda (ANTARA) – Pemerintah Daerah Kalimantan Timur berharap kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) dapat memperkuat kemajuan pembangunan infrastruktur di daerah penyangga, termasuk persoalan arsitektur. “IKN merupakan salah satu contoh struktur kota yang berkelanjutan. Konsep ini bisa diadopsi oleh Kalimantan Timur, bahkan sebagian, untuk mewujudkan kota yang layak huni,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perencanaan Pertanahan, dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim. . Pera), Aji Muhammad Fitra Firnanda di Samarinda, Sabtu. Ia menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Seminar Desain IKN yang dilaksanakan di Hotel Harris Samarinda. Menurutnya, seminar ini merupakan wadah pembelajaran dan contoh nyata konsep pembangunan kota berkelanjutan. Aji juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan profesionalisme arsitek di Kalimantan Timur. Saat ini terdapat sekitar 500 arsitek di Kalimantan Timur, namun belum semuanya tersertifikasi. “Melalui Peraturan Administratif 34 Tahun 2024, Pemprov Kaltim telah mengizinkan desainer untuk mendapatkan izin. Tentunya melalui bimbingan teknis dan proses peninjauan,” ujarnya. Terkait persaingan dengan tenaga ahli dari perusahaan internasional yang bergerak di bidang konstruksi IKN, Aji menekankan pentingnya arsitek lokal terus belajar dan meningkatkan keterampilannya. “Kita harus mengambil sisi positifnya. Arsitek lokal bisa belajar dari pengalamannya. Seminar ini adalah salah satu cara untuk bertukar pikiran dan meningkatkan kualitas arsitek kita,” kata Aji. Benny Dhanio, Ketua Dewan Kehormatan Arsitek Provinsi Kalimantan Timur, menambahkan, arsitek lokal mempunyai peranan penting bagi arsitek di luar Kalimantan Timur. “Arsitek lokal memiliki pemahaman yang baik terhadap kondisi geografis dan lingkungan Kalimantan Timur. Misalnya saja kondisi tanah dan kelembaban udara di IKN,” kata Benny. Benny juga menyoroti perbedaan karakteristik tanah di Kalimantan Timur dibandingkan di Jawa. Pembangunan pondasi di Kalimantan Timur membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena kondisi tanah yang berbeda-beda. “Biaya pokok di Kaltim bisa mencapai 30-40 persen dari total biaya konstruksi, berbeda dengan di Jawa yang berkisar 20 persen,” ujarnya. Senada, Benny menekankan pentingnya prinsip etika dalam praktik profesi arsitektur. Kode etik mengatur tanggung jawab arsitek terhadap masyarakat, rekan kerja dan pemberdayaan pribadi. “Prinsip etika menjadi pedoman bagi para desainer untuk bekerja secara profesional dan jujur,” kata Benny. Baca juga: Forum Investasi Mahakam 2024 Soroti Posisi Kaltim Dukung Proyek IKN. Baca juga: BPS: Tingkat Penghunian Hotel Kaltim Meningkat Jelang HUT RI di KN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *