JAKARTA (Antara) – Ganda putri Indonesia Asiana Syahira Maeda/Renjani Kuinara Nestin harus berdiam diri di rumah untuk mengamankan medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2024.
Asiana/Rinjani berhadapan dengan pasangan Jepang Rirena Hiramoto/Aya Tamaki pada babak semifinal yang digelar di Nanchang International Sports Center Gymnasium di China, Sabtu.
Sejak awal, Asiana/Ranjani mengaku tak bisa lepas dari tekanan lawannya meski sempat unggul beberapa poin. Laga berakhir dengan selisih 21-23, 19-21.
“Kami kurang fokus pada pertandingan hari ini. Mengingat atmosfer pertandingan, kami pikir mereka tinggi, jadi kami tetap berada di bawah tekanan. Meskipun saya berada di atas angin, rasanya tidak seperti itu. “Kami membuat a banyak kesalahannya,” kata Ishiana dalam keterangan resmi.
“Tidak bisa dipungkiri kebugaran, tenaga, dan fokus saya menurun,” tambah Ranjani.
Usai bertemu di semifinal Piala Suhindinata pekan lalu, Asiana/Renjani menyebut rencana permainan lawannya berubah.
“Minggu lalu di pertandingan singkat mereka tidak bisa mengeksekusi game plan sehingga bisa terus menekan. Hari ini mereka bisa bermain bola sesuai ekspektasi,” kata Izana.
Bagi Asiana/Rinjani, pencapaian ini merupakan proses perjalanan mereka menuju tantangan utama, yakni level senior.
“Kami puas dengan hasil ini. Hari terakhir Kejuaraan Junior Asia kami kalah dari tim delapan besar, sekarang kami berbenah untuk mencapai semifinal dan meraih medali perunggu. Asiana menjelaskan: “Tahun depan kami akan mulai bermain. di level teratas, kami berharap dapat bergabung dengan saudara-saudara senior yang disebutkan di atas sesegera mungkin.”
“Bagi saya, kekalahan hari ini tidak akan membuat kami sedih berlama-lama karena tidak bisa meraih medali emas. Bagi kami ini adalah sebuah perjalanan. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi,” tambah Rinjani.
Dengan demikian, timnas muda Merah Putih berhasil meraih emas di kompetisi grup Piala Sohindanta dan meraih dua medali perunggu di kompetisi individu.
Leave a Reply