Jakarta (ANTARA) – Merayakan tahun 2024 Pada Hari Batik Nasional, Shopee meluncurkan talkshow bertajuk ‘Membawa Warisan Budaya ke Dunia’, menyoroti pentingnya teknologi digital dalam melestarikan dan mempromosikan batik Indonesia. Acara ini dihadiri oleh pegiat batik dan pendiri Rumah Batik Pal Batu, Harry, serta pelaku UMKM batik Lukmanul Hakim asal Pekalongan yang berhasil menembus pasar internasional.
Harry mengatakan kesadaran Indonesia akan pentingnya batik semakin meningkat.
“Sekarang semakin banyak masyarakat yang mengenakan batik dalam aktivitas sehari-hari karena semakin mudahnya akses melalui platform e-commerce,” ujarnya di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, desain-desain baru yang bermunculan di toko online membuat batik menjadi tren di kalangan generasi muda.
Ilustrasi talkshow “Membawa Warisan Budaya ke Dunia” yang diluncurkan oleh Shopee pada tahun 2024. Merayakan Hari Batik Nasional (ANTARA/Risbeyhi)
Rumah Batik Pal Batu tidak hanya menjadi tempat belajar membatik, namun juga mendukung upaya para pembatik dalam melestarikan warisan budaya tersebut. Harry memuji platform e-commerce seperti Shopee yang memberikan peluang bagi para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya.
Dalam kesempatan yang sama, Lukmanul Hakim, pendiri Assojar Fashion, berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan wirausahanya. Bermodalkan modal awal Rp500.000 yang ditabungnya sebagai penjahit, Lukman mampu mengembangkan usahanya dan memanfaatkan teknologi digital untuk bersaing di pasar.
“Bergabung dengan platform Shopee merupakan langkah tepat untuk meningkatkan omzet kami sebesar 250 persen pada tahun 2024.” pada semester pertama dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Ilustrasi beberapa perajin batik membatik dalam talkshow “Mempersembahkan Warisan Budaya kepada Dunia” yang diluncurkan Shopee dalam rangka Hari Nasional 2024. pada Hari Batik di Jakarta pada Kamis (10/03/2024). (ANTARA / Risbeyhi)
Pada tahun 2019 program ekspor yang diluncurkan “Shopee” membantu mengekspor 26 juta Produk UKM. pada tahun 2024 Pada awal tahun 2000-an, ekspor produk batik Assojar Fashion akan meningkat pesat dan sebagian besar pembelinya berasal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Lukman juga menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan pola batik yang mengikuti tren dengan tetap mempertahankan teknik tradisional. Assojar Fashion saat ini mempekerjakan lebih dari 70 perajin dan pekerja batik dan berharap dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk melestarikan budaya batik.
Dengan demikian, kolaborasi antara pelaku teknologi digital dan industri batik di Indonesia menunjukkan potensi besar untuk membawa warisan budaya tersebut ke kancah internasional.
Leave a Reply