Jambi (Antara) – Jumlah investor pasar modal di Provinsi Jambi mencapai 127.132 Individual Investor Identification (SID) hingga akhir Agustus 2024.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurta di Jambi, Kamis, mengatakan jumlah investor meningkat 14,85 persen (year-on-year).
“Di sektor pasar modal, jumlah investor asal Provinsi Jambi terus meningkat,” tambahnya.
Selain itu, jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp932,26 miliar atau lebih rendah 0,27 persen (yoy).
Sedangkan nilai penjualan reksa dana oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APRD) di Provinsi Jambi pada Agustus tercatat sebesar Rp138,61 miliar atau meningkat 5,17 persen (yoy).
Ia mengatakan, OJK terus mengajak para pengusaha di wilayah Jambi untuk menggalang dana, agar pasar modal bisa dimanfaatkan untuk mencari dana bagi pengembangan usahanya.
“Saat ini belum ada perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di Provinsi Jambi, kami terus bekerja sama dengan pengambil kebijakan untuk memberikan edukasi guna mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan pasar modal,” ujarnya.
Pasar modal memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal usaha dengan menjadi emiten di bursa efek atau melalui Securities Crowdfunding (SCF).
Di Jambi, sosialisasi terkait SCF diberikan kepada UMKM. Ia berharap ke depan Jamba memiliki pelaku usaha yang memanfaatkan pasar modal sebagai media penggalangan dana.
Kepala Kantor Perwakilan Rena Novita Bursa Efek Indonesia Jambi menegaskan, kerja sama seluruh pihak terkait sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal.
“Kedepannya masyarakat Jambi bisa terhindar dari tawaran investasi bodong karena memiliki pemahaman yang baik tentang investasi,” ujarnya.
Leave a Reply