Jakarta (ANTARA) – Komite Nobel Norwegia mengumumkan pada 11 Oktober Menganugerahkan Hadiah Nobel Perdamaian 2024 kepada organisasi Nihon Hindankyo Jepang.
Gerakan akar rumput penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki, yang juga dikenal sebagai hibakusha, telah memenangkan penghargaan bergengsi atas upayanya menciptakan dunia tanpa senjata nuklir.
Menanggapi bom atom pada bulan Agustus 1945, anggota Nihon Hidankyo membantu menciptakan standar internasional yang bertujuan untuk meremehkan penggunaan senjata nuklir yang tidak tepat.
Standar ini disebut “Larangan Nuklir”.
Mari pelajari lebih lanjut tentang organisasi Jepang yang anggotanya bekerja tanpa kenal lelah untuk meningkatkan kesadaran global akan dampak kemanusiaan yang menghancurkan dari penggunaan senjata nuklir.
1. Organisasi dan keanggotaan
Didirikan pada 10 Agustus 1956, Nihon Hidankyo adalah satu-satunya organisasi nasional yang anggotanya termasuk para penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Anggota organisasi ini berasal dari 47 prefektur di Jepang, mewakili hampir seluruh hibakusha.
Hingga Maret 2016, jumlah Hibakusha yang masih tinggal di Jepang berjumlah 174.080 orang.
2. Tujuan utama
Pencegahan perang nuklir dan penghapusan senjata nuklir, termasuk penandatanganan Konvensi Internasional tentang Pelarangan dan Penghapusan Semua Senjata Nuklir.
Bapak Nihon Hidankyo juga meminta pemerintah untuk memberikan kompensasi atas kerusakan yang disebabkan oleh bom atom. Tanggung jawab negara yang memulai perang dan kerusakan yang disebabkan oleh bom atom harus diakui dan para korban harus diberi kompensasi.
3. Tampilan
Hibakusha secara terbuka berbagi pengalaman menyakitkan mereka sebagai penyintas bom nuklir di berbagai forum di dalam dan di luar Jepang.
Bapak Nihon Hidankyo memberikan ribuan komentar, mengeluarkan resolusi dan tuntutan publik, dan mengirimkan delegasi ke PBB dan berbagai konferensi perdamaian untuk mengingatkan dunia akan kebutuhan mendesak akan perlucutan senjata nuklir.
4. Efek
Komite Nobel Norwegia mencatat fakta menggembirakan dari gerakan Nihon Hidankyo: Tidak ada senjata nuklir yang digunakan dalam perang selama hampir 80 tahun. Upaya khusus Nihon Hidankyo dan perwakilan hibakusha lainnya berkontribusi besar terhadap penetapan larangan nuklir.
Suatu hari nanti, hibakusha tidak akan menjadi saksi sejarah kita. Namun, dengan budaya zikir dan komitmen yang kuat, generasi baru di Jepang menyampaikan pengalaman dan pesan dari para saksi.
Mereka menginspirasi dan mendidik orang di seluruh dunia. Dengan cara ini, mereka membantu mempertahankan larangan nuklir, yang merupakan prasyarat bagi perdamaian umat manusia.
5. Pengakuan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sekali lagi memperingatkan dunia tentang bahaya senjata nuklir bagi umat manusia.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya atas kerja dan kesabaran hibakusha dalam gerakan perlucutan senjata nuklir di seluruh dunia.
“Kesaksian hidup mereka yang menipu (kita) mengingatkan dunia bahwa ancaman nuklir tidak terbatas pada buku sejarah,” ujarnya.
“Senjata nuklir tetap menjadi ancaman nyata bagi kemanusiaan yang muncul dalam wacana hubungan internasional sehari-hari,” tambah Guterres.
Leave a Reply