Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik purnawirawan Polri Suntan sebagai nama baru di jajaran Wakil Menteri Kabinet Merah Putih periode 2024 hingga 2029.
Suntana dilantik menjadi Wakil Menteri Perhubungan mendampingi Dudy Purwagandhi yang terpilih menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rak.
Suntana ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perhubungan untuk membantu Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mewujudkan pengembangan transportasi yang menjangkau berbagai pelosok Indonesia.
Ia dilantik menjadi Wakil Menteri Perhubungan bersama 54 Wakil Menteri lainnya di Istana Merdeka, Senin.
Tentang berjemur
Komisaris Tinggi. Pol. (Purn.) Suntana lahir pada tanggal 2 Juni 1966. Ia merupakan pensiunan perwira tinggi Polri yang kini menjabat Wakil Menteri Perhubungan untuk mengembangkan sektor transportasi bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Suntana, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989, memiliki latar belakang Intel. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Pria asli Jawa asal Garut ini mengawali karir sebagai Pamapta I Polres Manokwari (1990), kemudian Kapolres Manokwari Kota (1991), Kabag Intelkam Polres Manokwari (1992), Kapolsek Oksibil Polres Jayavijaya (1993).
Kemudian Kapolsek Wamena Polres Jayawijaya (1994), Kasatlantas Polres Jayawijaya (1994), Pama PTIK (1995), Paur Subbagian Ren Dit IPP Polda Jateng (1997), Kapolsek Ren Dit IPP Polda Jateng (1998), Subbagian Alins . Kepala Tas Minjarlat Opsjarkat PTIK (1999) serta Kapolres Metro Cilandak (2001).
Ia kemudian menjadi Kepala Penerangan Polres Metro Jakarta Barat (2002), Kepala Koperasi Polres Metro Bekasi (2003), Wakapolres Metro Bekasi (2003), Kasat Propam Polda Banten (2004). , Kabag Ilmiah dan Teknologi Kepolisian Lekdik Rodalper Desumdamans (2005) dan Kapolres Tasikmalaya (2007), Kapolres Bogor (2008).
Karir Suntan kemudian berkembang menjadi Wakil Direktur Keselamatan dan Keamanan Polda Metro Jaya (2009), Dirpamobvit Polda Metro Jaya (2010), Kapolres Metro Jakarta Barat (2012), Faktor Madya Perekonomian Intelkam Polri (2012). 2013), lalu Kabagbinfung Rorenmin untuk Baintelkam Polsek (2014).
Ia kemudian menjadi Dirintelkam Polda Metro Jaya pada tahun 2015, kemudian Kabidjanma Baintelkam Polri (2016), Dirkamneg Baintelkam Polri (2016), Wakapolda Metro Jaya (2016) dan Wakil Kepala VI BIN Bidang Cyber Intelligence (2017). ).
Suntana kemudian menjadi Kapolda Lampung pada tahun 2018, kemudian Wakapolri Bidang Intelijen dan Keamanan (2018), Kapolda Jawa Barat (2021), Wakil Kepala BSSN (2023) hingga menjabat Kapolri Bidang Intelijen dan Keamanan. pada tahun 2023.
Suntana juga tercatat pernah meraih beberapa penghargaan antara lain Bintang Bhayangkara Pratama, Bintang Bhayangkara Nararya, Satyalancana 16 Tahun Bakti, Satyalancana 24 Tahun Bakti, Satyalancana Karya Bhakti, Satyalancana Jana Utama, Satyalancana 8 Tahun Bakti.
Berikutnya Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Bhakti Nusa, Satyalancana Bhakti Pendidikan, Satyalancana Raksaka Dharma, Satyalancana Bhakti Buana, hingga United Nations Confidence Building Operation di Kroasia (UNCRO Medal).
Tantangan ke depan
Suntana, mantan perwira tinggi Polri, kini memasuki dunia baru di bidang transportasi setelah resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Perhubungan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Karirnya yang panjang di dunia intelijen, khususnya di Badan Keamanan Nasional dan keamanan kepolisian, telah memberinya pengalaman luas dalam manajemen intelijen dan keamanan strategis.
Pelantikan Sunthan sebagai wakil menteri perhubungan bersama Dudy Purwagandhi, menteri perhubungan yang baru, merupakan langkah besar dalam karirnya.
Sebelumnya lebih dikenal di kalangan penegak hukum dan intelijen, kini ia siap menghadapi tantangan baru di sektor transportasi yang penting bagi pembangunan negara.
Sebagai mantan perwira intelijen, Suntana diharapkan dapat membawa perspektif strategis dalam pengelolaan sektor transportasi, khususnya dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi berbagai moda transportasi tanah air.
Kebijakan bagaimana menyikapi sektor transportasi darat, laut dan udara serta mengatasi permasalahan yang sering muncul di daerah 3TP (tertinggal, terdepan, terpencil dan terdepan).
Dengan transisi karir yang dramatis dari dunia informasi ke dunia transportasi, Suntana menghadapi tantangan besar terutama dalam modernisasi infrastruktur transportasi yang harus mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Penunjukannya sebagai wakil menteri menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuannya membawa perubahan signifikan dalam industri ini.
Pelantikan tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada sektor transportasi yang merupakan salah satu kunci penting dalam membangun konektivitas Tanah Air.
Perpaduan pengalaman Dudy dan Suntana diharapkan mampu memberikan sinergi yang kuat untuk mengatasi berbagai permasalahan transportasi umum yang mendesak.
Leave a Reply