JAKARTA (ANTARA) – Dokter spesialis kebidanan dan kandungan lulusan Universitas Sumatera Utara, Dr. Dr. Leo Simanjuntak Sp.OG mengatakan probiotik dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan keputihan akibat bakterial vaginosis (BV).
“Dibandingkan yang menggunakan obat saja, kesembuhan lebih baik dengan kombinasi probiotik, dan kekambuhan lebih sedikit,” kata Leo dalam simposium peran probiotik dalam reproduksi pada Temu Ilmiah Tahunan Kebidanan 2024. Jakarta, Sabtu.
Kepala Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan ini mengatakan, standar pengobatan keputihan pada wanita adalah antibiotik metronidazol yang tingkat kekambuhannya sekitar 80 persen. Perawatan standar yang dikombinasikan dengan probiotik meningkatkan hasil dan secara signifikan mengurangi kekambuhan.
Baca juga: 3 Obat Mengobati Ejakulasi Kelamin Baca juga: Mengobati ejakulasi genital dengan menggunakan probiotik sangat membantu karena pengobatannya lebih baik dibandingkan antibiotik.
Vaginosis bakterial, yang menyebabkan keputihan, terjadi ketika bakteri baik yang disebut laktobasilus mengalahkan bakteri jahat, yang juga dikenal sebagai anaerob. Probiotik mengubah komposisi banyak bakteri jahat pada wanita dan menggantikan bakteri baik untuk menjaga kesehatan kembali. Gejala vaginosis bakterial berwarna putih, keabu-abuan, tipis, lemah, homogen, dan berbau amis yang khas.
Penggunaan antibiotik dalam pengobatan seringkali menimbulkan efek samping, dan probiotik mengurangi efek pengobatan vaginosis bakterial.
Ia juga mengatakan tidak disarankan untuk memberikan antibiotik lagi karena infeksinya semakin mengeras dan infeksi mudah terjadi kembali.
“Pemberian probiotik untuk Bacterial vaginosis memiliki tingkat pengobatan yang lebih tinggi, kekambuhan yang lebih sedikit, dan tidak ada efek samping yang signifikan dibandingkan dengan antibiotik saja,” kata Leo.
Probiotik diberikan sebagai pengobatan tambahan untuk keputihan selama kurang lebih 1 bulan atau 60 hari, dengan takaran 500 mg 1-2 kali sehari.
Sekitar 40-50 persen wanita usia subur mengalami keputihan yang perlu dikhawatirkan, terutama di daerah tropis, akibat bakterial vaginosis, kata Leo. Baca juga: Pencucian yang Tidak Benar Ini Pengaruhi Organ Kewanitaan: Dokter: Keputihan Bukan berarti Anda Menderita Kanker Rahim.
Leave a Reply