Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Meutya Hafid fokus ruang digital aman hingga pemerataan internet

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan dan Digital Meutya Hafid akan fokus pada beberapa hal selama 100 hari kerjanya, termasuk menciptakan ruang digital yang aman dan pemerataan internet di daerah terluar, perbatasan, dan tertinggal (3T).

“Saya patuhi perintah, perintah itu keinginan banyak orang yang saya coba minta selama saya menjabat Komite I, termasuk keamanan digital, beberapa di antaranya ditanggapi dengan serius,” kata Meutya Hafid dari Kementerian Perhubungan dan Informatika. , Jakarta, Senin.

Nampaknya salah satu fokus utama pemberantasannya adalah kejahatan digital yang menjadi sorotan masyarakat, seperti perjudian online dan pinjaman online ilegal.

Diakuinya, isu keamanan digital merupakan amanah serius yang diterimanya dari masyarakat saat menjabat Ketua Komite Eksekutif I DPR.

Namun, sebagai perempuan, Meutya bukan satu-satunya yang fokus pada isu tersebut. Mereka juga menambahkan aplikasi untuk membuat internet ramah.

Ia mengatakan, melindungi anak dari ancaman di dunia digital seperti pornografi, kekerasan, perdagangan manusia, dan kejahatan terkait perdagangan manusia juga menjadi prioritas untuk memperbaiki ruang digital.

Selain itu, Meutya menekankan pentingnya meningkatkan keseimbangan koneksi Internet di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah 3T.

Ia dan menterinya berencana mengunjungi wilayah tersebut, khususnya di kawasan timur Indonesia, untuk mengecek kualitas koneksi internet.

Dalam menjalankan tugasnya, Meutya dibantu oleh dua Wakil Menteri, Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria.

“Mudah-mudahan ke depan kalau mau berbasis digital, koneksinya harus lancar dan cepat. Sekarang koneksinya sudah mencapai 98 persen, tapi kecepatannya belum seimbang,” ujarnya.

Meutya juga berkomitmen mendukung dengan memberikan berbagai urusan pemerintahan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden yang menekankan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan pemerintah.

Tentu saja kalau melihat pidato pertama sebagai presiden kemarin tentang digitalisasi, ada juga berbagai persoalan pemerintahan yang menjadi fokus dan mungkin nanti akan diputuskan seiring dengan internet yang lebih adil setelah 100 hari kerja, kata Meutya.

Dalam kesempatan itu, Meutya juga menjelaskan alasan perubahan nomenklatur Kemenkominfo menjadi Kemenkominfo.

Ia mengatakan, perubahan tersebut menjawab tantangan era dimana semakin banyak masyarakat yang beralih ke dunia digital. Selain itu, isu digitalisasi menjadi salah satu prioritas yang disampaikan dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Jadi sudah menjadi fokus menurut Asta Asta Prabowo Prabowo kita juga akan fokus ke digital, makanya nama Menteri Perhubungan dan Informatika diubah menjadi nama Menteri Perhubungan dan Digital yang disingkat Komdigi” kata MOUTYA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *