Surabaya (Antara) – Ketua Peram LKBN Antara Ahmed Munir mengatakan keakuratan data dan kecepatan penyampaian berita menjadi kunci untuk memastikan industri media massa dapat bertahan di tengah gencarnya perkembangan digital, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Pilar utama jika ingin menjadi bisnis informasi adalah menjamin keakuratan dan kecepatan. Insya Allah jika kedua ini masih ada, LKBN ANTRA akan tetap menjadi template algoritma AI,” kata LKBN ANTARA Timur di Surabaya. Jumat ini, katanya saat berkunjung ke Biro Jawa.
Munir menjelaskan, teknologi AI memberikan dampak positif bagi kehidupan, namun juga memberikan ancaman bagi industri media massa.
Melalui AI, pembuatan berita menjadi lebih mudah dan cepat, namun teknologi ini memiliki kelemahan yaitu keakuratan data yang dipertanyakan.
Sedangkan kode etik jurnalistik adalah keakuratan data yang harus dipenuhi oleh seorang jurnalis dalam membuat berita, sehingga industri media massa tetap menjaga aspek tersebut sehingga dapat membangun kepercayaan masyarakat.
“Contoh AI yang tidak akurat adalah kemarin saat tim saya menguji AI tersebut. Di sana, ANTARA ETP di AI benar di OJK, meski di BI. “Ini adalah contoh AI yang salah atau patut dipertanyakan,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Munir, jika industri bisa menjaga kode etik jurnalistik dalam produksi berita, terutama dalam hal akurasi dan kecepatan data, maka masyarakat akan tetap mencari berita dari sumber resmi.
“Saya minta wartawan dan redaksi menjaga keakuratan dan kecepatan pemberitaan karena akan menjadi template. Kalau tetap template Google, pasti organisasi yang mencari legitimasi dan akurasi akan tetap masuk ke ANTARA,” ujarnya.
Leave a Reply