Jakarta (ANTARA) – Generasi muda, khususnya yang baru memulai, diimbau untuk memahami pengelolaan keuangan agar terhindar dari layanan pinjaman online (pinjol) ilegal guna merencanakan masa depan.
“Memahami perencanaan keuangan dan mampu melaksanakannya dengan disiplin akan membantu Anda mengelola pendapatan, belajar menabung, memahami pembiayaan formal, menghindari keputusan terburu-buru seperti mengambil pinjaman untuk hiburan, pinjaman online, dan perjudian online. mampu merencanakan masa depannya,” kata Yan Ardhianto Xandoyo, Direktur Perguruan Tinggi Pemberdayaan Mutu Sequis, dalam siaran pers yang ditemui di Jakarta, Selasa.
Perusahaan asuransi mencatat salah satu permasalahan keuangan yang ada di masyarakat adalah pinjol dari pemberi pinjaman ilegal. Suku bunga tinggi dan denda yang tidak transparan menjadi ciri pinjol ilegal.
Yang mengingatkan, tidak mengetahui bahaya pinjol ilegal pada awalnya sangat berbahaya karena dapat merusak produksi dan merusak hubungan sosial. Praktik pinjol ilegal biasanya melibatkan kontak dengan orang yang mengenal peminjam.
Pinjol ilegal masih menjadi masalah keuangan meskipun ada upaya pemerintah untuk memberantasnya. Berdasarkan data OJK yang dikutip Sequis, Satgas OJK telah menutup 9.062 lembaga keuangan ilegal sepanjang tahun 2017 hingga Maret 2024.
Yan mengingatkan, pendapatan yang tinggi tidak membuat seseorang menjadi kaya. Namun pengelolaan keuangan yang baik dan uji tuntas sebelum mengambil pinjaman dapat membantu seseorang membuat rencana keuangan.
Pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan memprioritaskan anggaran untuk kebutuhan penting dan menyisihkan uang sebagai dana darurat, yang dapat digunakan ketika ada kebutuhan mendesak, sehingga tidak ada yang terlilit utang.
Setelah kebutuhan pokok dan dana darurat terpenuhi, seseorang dapat mengalokasikan dananya untuk investasi terencana dan pengurangan keuangan seperti asuransi.
Leave a Reply