Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

WWF sebut populasi margasatwa di Afrika susut 76 persen dalam 50 tahun

Nairobi (ANTARA) – Jumlah spesies satwa liar Afrika, termasuk mamalia, reptil, ikan, amfibi, dan burung, mengalami penurunan sebesar 76 persen dalam 50 tahun terakhir, kata kelompok konservasi satwa liar dalam laporan yang dirilis, Jumat (11/10). ) di Nairobi, ibu kota Kenya.

World Wide Fund for Nature Kenya (WWF-Kenya), dalam Living Planet Report 2024, menyebutkan degradasi dan hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, perubahan iklim, polusi, spesies invasif, dan penyakit sebagai penyebab utama kerusakan benua. dari tahun 1970 hingga 2020.

“Tren yang mengkhawatirkan ini menyoroti kebutuhan mendesak akan tindakan transformatif untuk melindungi lingkungan alam Afrika dan mata pencaharian yang bergantung padanya,” kata laporan edisi ke-15 tersebut.

Laporan ini memberikan gambaran komprehensif berbasis ilmu pengetahuan mengenai tren keanekaragaman hayati global dan kesehatan global. Laporan tersebut juga memantau bagaimana populasi spesies ini berkembang di seluruh dunia

Edisi tahun ini mengungkap ekosistem air tawar mengalami penurunan paling besar, hingga 85 persen. Sementara itu, spesies darat dan laut mengalami penurunan masing-masing sebesar 69 persen dan 56 persen.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa penurunan populasi hewan liar yang cepat dapat menyebabkan kepunahan, yang dapat mengganggu lingkungan dan menghilangkan sumber kehidupan penting bagi masyarakat Afrika.

Laporan ini menunjukkan bahwa jika negara-negara Afrika dapat mencapai tujuan alam, iklim, dan pembangunan berkelanjutan, mereka berada dalam posisi yang baik untuk membalikkan penurunan jumlah satwa liar.

Laporan tersebut menyatakan bahwa untuk menstabilkan populasi satwa liar di benua ini, diperlukan perubahan sistemik dalam pola produksi dan konsumsi. Selain itu, berinvestasi dalam upaya konservasi yang dipimpin masyarakat juga penting.

Laporan ini mendorong pemerintah Afrika, industri dan mitra kedua negara untuk memperluas kawasan lindung dan lingkungan laut di negara tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan spesies liar dapat berkembang biak.

Mohamed Awer, direktur eksekutif WWF-Kenya, mengatakan bahwa memulihkan alam, meningkatkan tindakan terhadap perubahan iklim dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan akan menjadi kunci untuk membalikkan proses perusakan satwa liar Afrika.

Awer mengatakan pendekatan inklusif yang berfokus pada mobilisasi sumber daya dan pemberdayaan masyarakat akan membantu mencegah penurunan atau kepunahan spesies yang terancam punah.

Jackson Kiplagat, kepala program konservasi di WWF-Kenya, mengatakan spesies seperti singa Afrika, gajah Afrika, dan badak hitam terancam punah.

Ia juga mengatakan bahwa upaya konservasi yang kuat dapat membantu menstabilkan jumlah spesies ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *