JAKARTA (ANTARA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Partai Demokrat Dedi Yusuf mengatakan dengan terjaminnya independensi Kementerian Kebudayaan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, perluasan kebudayaan Indonesia berpotensi mencapai kemajuan lebih lanjut. Menjadi lebih maju.
Sebab, Kementerian hanya fokus pada satu hal yakni terkait kebudayaan dan tentunya perluasan atau pemajuan kebudayaan bisa menjadi salah satu program prioritas.
“Bagi kaum humanis tentu sangat baik bisa menjadi garda terdepan dalam rangka mengembangkan kebudayaannya. Mengembangkan kebudayaan berarti tidak hanya memikirkan tentang melestarikan sesuatu yang kuno, namun bagaimana mentransformasikannya ke dalam kemajuan zaman, kata Dedi di Jakarta, Selasa.
Didi mengatakan, selama ini pemerintah dalam menangani kebudayaan fokus pada dua hal, yaitu melestarikan budaya dan kedua meningkatkan atau memperluas kebudayaan.
Saat menjabat sebagai Wakil Ketua Komite
Menggunakan anggaran pemerintah, pendanaan Dana tersebut diselenggarakan sebagai program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada periode 2019-2024.
Pada periode tersebut, Kemendikbud menggelontorkan dana senilai Rp5 triliun ke yayasan, termasuk pengembangan dan penataran kebudayaan.
Namun tentunya hal-hal yang menunjang kemajuan kebudayaan harus terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan agar kebudayaan Indonesia semakin dikenal bahkan menguasai tanah air di masa depan.
“Kita berharap di masa pemerintahan baru Pak Prabowo yang fokus pada Menteri Kebudayaan, kita semakin bisa menjaga budaya ini agar menjadi tuan rumah dan raja negara kita,” kata Didi Yusuf.
Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi 2024-2029 Siyaiphol Huda mengutarakan kemungkinan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dipecah menjadi tiga kementerian di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 2024.
“Setahu saya ada rencana untuk dipecah. Ada opsi dua, dan ada opsi tiga,” kata Huda di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, ketiga kementerian tersebut terkait dengan bidang pendidikan dasar, pendidikan tinggi, penelitian, dan kebudayaan.
“Dulu pilihannya ada tiga, dikdas (pendidikan dasar), dikti (pendidikan tinggi), dan penelitian dan kebudayaan, tapi sampai saat ini kita menunggu,” ujarnya.
Leave a Reply